Jembatan terbuku lurus 90 derajat, dan ketika kapal sudah lewat, perlahan jembatan itu semakin menutup .....
Dan kemacetan pun sudah terurai, ketika jembatan sudah rata dan mobil2 bisa meneruskan perjalanan kembali .....
***
Di beberapa kota di Eropa dan Amerika, jembatan2 besar yang menghubungkan dataran yang terpisah oleh sungai, bisa dilewati kapal2 besar. Jika kapal2 besar itu, cukup besar dan tinggi. Kapal terlalu tinggi, dan tidak mungkin melalui bawah jembatan. Sehingga, jembatan di dsain sedemikian rupa, agak jembatan bisa terbuka, dan kapal besar pun, bisa lewat.
Bahkan Jemabatan Ampera di Palembang Sumatera Selatan pun, sudah di desain untuk bisa membuka, untuk kapal2 besar lewat. Ternyata tidak 'begitu susah' untuk membangun sebuah jembatan sesuai dengan kebutuhan.
Belanda memang sangat terkenal dengan 'ahli air'. Kota Amsterdam sendiri sangat banyak kanal2, melingkar2 dan membuat kota ini sangat piawai dalam mengahadapi lingkungan 'air'. Bahkan, kota Amsterdam sendiri, memang berada di bawah permukaan air, dan kota ini di bending ( disebut Dam ), sehingga Belanda sangat terkenal dengan daerahnya yang disebut DAMraak Strrat atau DAMsquare. Kerena Amsterdam adalah sebuah bendungan untuk membendung air laut .....