Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berumur 300 Tahun Lebih, Rumah di 'Zaanse Scans' Makin Tua Makin Cantik!

30 September 2014   18:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:56 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

[caption id="attachment_362745" align="aligncenter" width="582" caption="Dokumentasi : Christoforus Dennis"][/caption]

Rumah2 kecil nan cantik di Zaanse Schans membuat hatiku bergetar! Ini adalah impianku. Sebuah rumah mungil di lingkungan asri dan hijau dan seluruh barang2nya merupakan sebuah seni yang dekoratif dan artistik. Ditambah dengan koleksi2 seni kepunyaanku, untuk pandangan yang harmonis .....

Desa Zannse Schans ini memang sangat cantik. Dengan dibukanya desa ini sebagaisalah satu tempat wisata di Belanda, mengakibatkan Zaanse Schans terus berbenah, termasuk rumah2nya. Walau rumah2 mungil ini sudah menjadi obyek wisata, penghuninya tetap menjalankan kegiatan anggota keluarganya. Mereka tidak keberatan, ketika para wisatawan 'menonton' mereka, bahkan memotret keluarga mereka.

Warna hijau memang sanhat dominan untuk rumah2 mereka. Jika di Jakarta, warna hijau mereka untuk cat rumah2 kita, sangat 'norak'. Hijau tua tanpa campuran apa2, bukan pilihat warna yang bagus untukku, dan sebagian besar arsitek. Karena memang negara kita belum menjadikan lingkungan perumahan kita sebagai lingkungan 'green'.

1412050433701297125
1412050433701297125

14120504791504286285
14120504791504286285

Suasana di Zaanse Schans tiap hari. Si empunya rumah mengijinka kita mem-foo2 rumah mereka, interior sampai mem-foto kegiatan keluarga mereka, tanpa imbalan. Kita bisa mngobrol dan berteman dengan mereka .....

Tetapi tidak untuk di Belanda, yang rumah tradisionalnya menggunakan kayu dan lingkungannya benar2 hijau. Sehingga hijau tua itu justru sangat inspirat untuk menambah lingkungannya semakin 'hijau'.

14120506161618255869
14120506161618255869

1412050714670605775
1412050714670605775

Halaman rumah hijau mereka, tanpa pagar tinggi dan jendela2nya tanpa jeruji2. Kaca2 jendela nya pun besar2, yang memungkinkan ( jika di Jakarta ) pencuri mudah untuk memecahkannya dan merampok rumah2 ini .....

Antara beberapa rumah, terdapat jeda, yang juga dipagari walau tidak tinggi. Tetap cantik dan sangat asri dan artistic .....

Detail dekoratif rumah2 mengil tersebut pun ternyata mempunyai artinya sendiri2. Angka di gerbang atas rumah, menandakan tahun pembuatannya. Ada yang baru beberapa puluh tahun, tetapi ada yang sudah berdiri lebih dari 100 tahun. Umumnya justru rumah2 tersebut semakin tua semakin cantik!

14120507621868039733
14120507621868039733

Contohnya ini :

Rumah ini dibangun tahun 1731 ( Anno 1731 ), lihat lah! Kayunya masih bagus sekali tanpa keropos disana sini, dan dicat hijau, untuk menambahkan suasana 'green' di lingkungannya.

Di Belanda mungkin tidak banyak rayap seperti di Indonesia, karena disana merupakan negara 4 musim. Tetapi jika mereka tidak merawat rumah2 mereka dengan baik, hasilnya sama saja. Karena namanya saja 'material', dimana semuanya mempunyai 'waktunya'.

Jika tidak dirawat dengan baik, 'waktu material' itu akan lebih cepat rusak, disbanding jika dirawat dengan baik. Salah satunya adalah dengan melapisi dengan cat. Tetapi pun cat tersebut haris di perbaiki setiap sekian tahun ( atau per-periodik,tergantung dengan merk nya ).

Semuanya merupakan kebiasaan saja, sebagai masing2 individu tentang kepeduliannya dalam kepemilikan barang2nya serta lingkungannya .....

Catatan :

Jendela rumah diatas, yang berada di bawah, adalah jendela basement. Biasanya untuk gudang makanan musim dingin atau tempat service rumah ( laundry dan gudang ).

Desain detail dan modelnya bisa saja hampir sama, khas rumah2 Belanda. Tetapi jangan salah! Detail dekoratif nya yang bisa menandai sebuah rumah semakin cantik dan artistik. Dan biasanya semaik ber-detail cantik, si pemilik rumah semakin memeliharanya!

Tidak seperti di Jakarta. Semakin tua sebuah bangunan, sebagian besar warga Jakarta semakin ingin membongkarnya dan mendirikan bangunan2 modern sebagai gantinya .....

14120508341967442585
14120508341967442585

14120508971830236520
14120508971830236520

Atau ini, rumah yang dibangun tahun 1795 ( Anno 1795 ). Rumah ini memang berbeda dengan 'rumah hijau' disekitarnya. Bukan dibuat dengan kayu, tetapi dengan bata. Pun si empunya rumah ini juga dirawat dengan sangat baik!

Bagaimana dengan interiornya?

Untuk rumah2 di Zaanse Schans, atau rumah2 di pedesaan di Belanda, interior mereka termasuk berbahan kayu dengan desain klasik. Jika aku melongok isi rumah2 tersebut dari jendela depan, meja kursi tamu atau meja kursi makan serta lemari2 mereka benar2 di desain klasik, sesuai dengan jamannya.

[caption id="attachment_362764" align="aligncenter" width="470" caption="museumwoningen.nai.nl"]

14120510871434745139
14120510871434745139
[/caption]

[caption id="attachment_362765" align="aligncenter" width="404" caption="museumwoningen.nai.ni"]

1412051131393382751
1412051131393382751
[/caption]

Bukan hanya perabotnya saja yang klasik, tetapi juga asesorisnya. Seperti pot2 bunga2 kecil di dalam rumah, hiasan2nya atau tempat menyiram bunga, cantik, klasik dan menyegarkan mata .....

Dari ujung satu ke ujung yang lain, di kanan kiri rumah2 mungil nan cantik terpampang didepan mata. Rerumputan hijau, segar dan basah karena embun pagi, tempat berlarian ayam2 gemuk di beberapa rumah yang memelihara ayam.

Rumah2 mungil itu beberapa saling berdempetan tanpa jeda. Tetapi beberapa juga mempunyai jalan setapak, di tutup pintu kayu, yang juga artistik. Bahkan ada beberapa 'rumah tunggal', yang benar2 terpisah antar rumah dan masing2 rumah dikellilingi oleh rerumputan subur dan segar .....

14120513121450773540
14120513121450773540

14120513681618547201
14120513681618547201

Rumah2 tunggal, yang dikelilingi rerumputan yang basah dan menghijau, segar dipandang mata .....

Zaanse Schans adalah sebuah desa kecil di tepi sungai Zaan, lengkap dengan rumah2 rapi berwarna hijau dengan windmills yang masih dipakai sesuai dengan masing2 fungsinya dan bekerja nyata, serta beberapa museum local. Zaanse Schans sendiri berada di daerah bernama Zaandam, dekat kota Zaandijk dan Zaanstad, di tepi sungai Zaan River, Belanda Utara.

Dan Zaanse Scans semakin terkenal dengan konsep desa nya yang sangat 'hijau' serta perawatan bangunan2nya, untuk pasar pariwisata dunia. Belanda semakin terkenal untuk sebuah kepedulian warga desa dalam mengelola lingkungan dan masyarakatnya, tanpa hanya untuk sekedar imbalan uangnya bari wisatawan yang datang kesana .....

Sebelumnya :

'Zaanse Schans', Wisata Desa dengan Cantiknya Kincir Angin Belanda

Desain Unik Salah Satu Jembatan di Zaan River, Belanda

Hari Terakhir di Holland, Sebelum Melanjutkan ke Switzerland .....

Dari Pelukis Jalanan, Becak Indonesia, Pasangan Usia Lanjut yang Selalu Mesra di 'Grand Place' .....

'Belgian Waffle', Menggoyang Lidah Hanya dengan 1 Euro, Masa' Sih?

2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels

'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu

'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni

Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....

'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda

Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....

'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda

Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura

Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall

Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal

'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?

360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'

Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah

Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam

Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....

Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda

'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....

Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam

Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....

'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan

'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam

Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam

Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam

Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum

Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan

[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....

'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....

Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'

Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!

Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat

The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland

'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....

[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....

Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam

Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam

Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik

Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....

'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....

'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat

'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman

'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!

'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam

Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname

Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....

'Red Light District', Wisata Prostitusi di Amsterdam : Hahaha ..... Anak-Anakku Cepat Belajar dari Lingkunganya

Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'

'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya

'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18

Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam

Selamat Datang di Amsterdam!

Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!

Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....

Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!

Ketika  Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh

Profil | Tulisan Lainnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun