By Christie Damayanti
Langit biru di seputar desa dimana kami berada waktu itu. Matahari cerah dan sinarnya cukup menyengat. Tetapi tidak terasa panas karena dibaur dengan angin sejuk sepoi2. Membuat tubuh tetap hangat dengan jaket tipis, dan belaian angin sejuk.
Setelah berputar2 di beberapa kota kecil disekitar itu, Arie mengajak kami ke kota kecil, tempat keluarganya tinggal. Masuk di kota itu, Arie banyak bercerita tentang keluarganya, yang awalnya belum diceritakan pada kami. Ketika kami tahu tentang Arie dan keluarganya, kami sangat takjub! Seorang Arie yang sudah aku anggap sahabat, papa dan eyang untuk kami, adalah seseorang yang luar biasa dan cukup terpandang di Belanda. Seorang filatelis yang juga luar biasa dan mencintai negaranya dan Indonesia. Koleksi benda2 filatelinya tentang Indonesia, jauh mengalahkan ku sebagai filatelis Indonesia .....
Aku tidak mau banyak bercerita tentang pekerjaannya dan keluarbiasaannya, karena mungkin Arie tidak berkenan. Tetapi sungguh, justru aku sangat tersentuh ketika keluarganya menyambut kami dengan hangat di rumah mereka dan kami banyak berbincang serta bercengkerama dengan sahabat2nya disana serta keluarganya. Istri dan anak serta cucunya, adiknya serta beberapa sahabat2nya.
Dengan terbata2, aku berbicara dalam bahasa Inggris yang 'medok' sebagai insan pasca stroke. Anak2ku pun terkesima dengan. Gaya penyambutannya untuk kami.
Mungkin sekitar jam 2-an sore kami sampai ke rumah peristirahan nya. Sebuah rumah mungil di tepi Zaan River, sebuah rumah mobile yang bisa di pindah2 sesuai dengan kebutuhan dan keinginan mereka. Itu setelah kami berkeliling ke seputar pekerjaan dan bisnis keluarga mereka. Sebuah bisnis yang sangat luar biasa! Pasti tidak ada yang terpikirkan, sekalipun aku sudah cukup dekat dengannya.
Sahabat Arie dalam bisnis mereka, Michelle yang terkesima dengan pekerjaan Arie .....
Arie, seorang papa dan eyang kakung untukku dan anak2ku, sangar sederhana dan peduli. Kepeduliannya terpancar dari selalu bisa melayani kami dan membuat kami bahagia. Dan kesedrehanaan nya ( walaupun jika dia mau, dia bisa melakukan apapun yang dia inginkan lewat materi dan kekuasaan ) adalah pancaran Kasih Tuhan .....
Salah satu bisnis keluarganya di Belanda
Istri Arie juga sangat ramah, Clara namanya. Maria sebagai anaknya serta Christian yang baru berumur beberapa bulan, menyambut kami dengan senyum dan pelukan hangat. Kami duduk di bawah rindangnya pohon besar, di salah satu anak sungai Zaan, dengan banyak perahu2 motor untuk bersantai dengan keluarga. Clara menyuguhkan snack2 Belanda yang kami suka! Kue2 cinnamon dan ginger biskuit, serta minum2 yang menyegarkan.
Clara menjamu kami. Maria dengan Christian. Keluarga yang menyenangkan .....
Kami bercanda dan terus tertawa bersama. Bahkan Christian mau kami gendong, walau aku hanya sebentar menggendongnya dengan 1 tangan, sambil duduk. Dan suasana akrab itu, adalah yang aku selalu impikan, dalam banyak mimpi2ku sejak kecil .....
*** Film "Little House in the Prairie" adalah awal dari mimpi2ku. Sebuah keluarga sederhana, tinggal di rumah kecil di padang rumput. hidup mereka sederhana dan anak2nya, Mary - Laura - Carrie, selalu bermain disekitar rumahnya yang nyaman dalam hembusan angin sejuk padang rumput.
Dan begitulah yang aku selalu impikan. Tinggal di rumah kecil, atau setidaknya bertamu di sebuah keluarga yang ramah dan bersahaja, bercengkerama dan bercanda bersama. Duduk2 di bawah pohon rindang dengan angin sejuk dan tidak kepanasan, lalu mengudap berbagai makanan ringan .....
Keluarga yang hangat dengan kasih, kami merasakan kebahagiaan disana .....
Mereka mempunyai sebuah perahu motor kecil untuk berkeliling sungai. Maria, mengajak anak2ku berkeliling, dan mereka antusias sekali! Persiapan pun dilakukan. Maria, Dennis dan Michelle berkeliling cukup lama dan aku hanya tinggal di daratan, mengobrol dengan Arie dan Clara. Christian sedang bobo .....
Maria, Dennis dan Michelle yang berkeliling di Zaand River .....
Setibanya lagi, Maria dan anak2 banyak bercerita tentang apa yang dilihatnya selama berkeliling sungai. Karena waktu itu memang musim panas, suasananya memang nyaman. Banyak keluarga berkumpul karena juga waktu itu adalah hari Minggu. Mereka berenang di sungai di rumah2 peristirahatan mereka, seperti rumah keluarga Arie.
Seketika itu juga, Michelle yang notebene adalah gadis kecil yang sangat pemalu, dia menyatakan ingin berenang di sungai! Astaga! Air sungai masih cukup dingin, dan dia bisa menjadi fokus pandangan banyak orang!
Aku sih tidak masalah, jika dia mau melakukan itu. Masalahnya, Michelle itu sangat pemalu, lhaaaa ... tiba2 dia mau menjadi fokus tatapan orang? Hahaha .... Ternyata dia semakin hari semakin berubah .....
Gaya Michelle dengan pakaian selam, pinjaman dari Maria ..... Mecoba menurunkan kaki dulu karena sungai Zaan memang cukup dingin .....
Meminjam pakaian menyelam dari Maria, Michelle yang tingginya hampir sama dengan Maria ( padahal dia baru 14 tahun ), Michelle menjelma menjadi gadis kecil-ku yang luar biasa cantik! Dan dia riang sekali berenang dan 'berselancar' dengan selancar Maria. Muncul dan menyelam, berkanoe, berputar2, Michelle benar2 mampu menyedot hatiku dengan kebahagiaan dan kebanggaan yang luar biasa! Gadis kecilku, bidadariku, kebanggaanku!
Beberapa gaya Michelle berenang dan bermain dengan selancar pinjaman. Aku narsis ??? Ga salah kan, narsis untuk bidadariku ???
1 jam kemudian, Michelle keluar air dengan kedinginan, dan kami menutupinya dengan handuk tebal. Dia membersihkan dirinya dengan air hangat, dan sesaat kemudian dia keluar dan duduk disebelahku. Maria menyuguhkan nya segelas coklat hangat .....
Dennis yang membantu Michelle untuk keluar dari sungai. Disini hatiku mendadak haru. Mereka kakak - adik yang sangat membanggakan untukku. Anak2 yang sangat luar biasa!
Setelah lelah Michelle hilang, Arie mengajak kami berjalan2 ke sebuah pantai, dekat kota kecil itu. Dan Arie mengundang kami makan malam bersama, untuk kemudia kami harus berpisah, menuju negara selanjutnya, dalam program liburan kami. Ke Swiss.
Kami berpamitan dengan keluarga Arie. Memeluk mereka sama dengan memeluk keluarga kami. Dan kami berjanji, akan datang lagi ke Belanda, berkunjung lagi dalam tali silaturahmi kekeluargaan dalam Kasih Tuhan ......
Sebelumnya :
Di Sebuah Desa di Belanda .....
Dutch Cinnamon Cake : Kue yang 'Belanda' Banget!
'De Kat' : Si Kucing Heritage Dunia Lewat Sebuah Kincir Angin
'Windmill' : Icon Belanda, Heritage Dunia
Berumur 300 Tahun Lebih, Rumah di 'Zaanse Scans' Makin Tua Makin Cantik!
'Zaanse Schans', Wisata Desa dengan Cantiknya Kincir Angin Belanda
Desain Unik Salah Satu Jembatan di Zaan River, Belanda
Hari Terakhir di Holland, Sebelum Melanjutkan ke Switzerland .....
Dari Pelukis Jalanan, Becak Indonesia, Pasangan Usia Lanjut yang Selalu Mesra di 'Grand Place' .....
'Belgian Waffle', Menggoyang Lidah Hanya dengan 1 Euro, Masa' Sih?
2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels
'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu
'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni
Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....
'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda
Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....
'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda
Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura
Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall
Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal
'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?
360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'
Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah
Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam
Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....
Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda
'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....
Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam
Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....
'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan
'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam
Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam
Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam
Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum
Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan
[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....
'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....
Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'
Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!
Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat
The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland
'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....
[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....
Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam
Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam
Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik
Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....
'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....
'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat
'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman
'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!
'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam
Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname
Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....
Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'
'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya
'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18
Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam
Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!
Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....
Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!
Ketika Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H