By Christie Damayanti
3x aku ke Belanda, aku belum bisa melihat langsung Keukenhof, dunia bunga Tulip yang terkenal di seluruh dunia itu. Karena bunga Tulip hanya bermekaran di antara bulan Maret sampai bulan Mei saja. Bulan2 musim semi di daratan Eropa.
Keukenhof hanya salah satu dari sekian banyak titik bunga2 Tulip bermekaran. Basih banyak lagi tempat2 sentral bunga Tulip. Apalagi tempat khusus yang hanya untuk lelang dan membeli bunga Tulip untuk partai besar dan di distrubusikan ke seluruh dunia. Tapi Keukenhof memang sebagai sentral wisata bunga Tulip. Dan tempat itu tidak dibuka kecuali bulan Maret - Mei, dimana bunga2 Tulip mekar secantik2nya .....
Itulah mengapa aku sama sekali belum melihat bunga Tulip dengan mata kepalaku sendiri. Penasaran, memang. Ketika bulan Juni 2014 kemarin kami kesana, dan aku memburu tour dan travel di Belanda untuk ke Keukenhof, memang tidak bisa, karena disana (katanya) hanya sekedar tanah kosong yang sedang dipersiapkan untuk musim tanam berikutnya.
So? Ketika aku kecewa dan bercerita kepada Arie, mungkin dia berpikir untuk mengajakku berkeliling ke sebuah desa, tempat Tulip bermekaran, di sekitar desa2 dimana keluarga Arie bermukim.
*** Dari rumah Arie sekeluarga, dia membawa kami berkeliling menikmati alam pedesaan Belanda. Rumah2 tunggal, sapi2 atau kincir angin, merupakan pemandangan khas desa Belanda, tetapi di sebuah desa itu ternyata hidup dengan bertani bunga. Bunga2 Belanda yang bukan hanya Tulip memang tumbuh disana, dan bunga2 itu memang merupakan bunga2 yang diminati oleh pencinta bunga dunia.
Bunga2 berwarna ungu tua, tetap masih ada di musim panas ini. Tetapi tidak yang aku impikan, bunga2 Tulip dan bunga2 Belandda lainnya yang bermekaran di musim semi .....
Arie banyak bercerita tentang ini, dan memang aku lihat sendiri, betapa daerah tersebut hanya sekedar dataran kosong yang terlihat baru di pakai untuk musim bunga. Beberapa tangkai bunga masih bermunculan, pun beberapa petak dataran itu masih terdapat bunga2 yang mungkin masih bida hidup di musim panas di Belanda.
Tetapi petak2 yang masih terdapat bunga2 yang masih hidup di musim panas ini, tidak seindah bunga2 di musim semi yang berwarna warni. Aku sih tidak terlalu senang bunga, tetapi aku mencintai alam dan lingkungan. Aku juga seorang yang mencintai warna dan desain, dimana warna warni alam ciptaan Tuhan bisa membuat aku terbuai .....
Bunga ungu muda, berbentuk bulat, entah apa namanya, masih cukup banyak di beberapa petak perkebunan bunga mereka ......
Bunga2 yang menempati petak2 dataran itu berwarna seragam, ungu. Ada yang tua dan ada yang muda. Tetapi hanya ungu. Aku tidak tahu, bunga apa itu. Tetapi yang jelas, bunga itu berbentuk bulat seperti bola. Dan karena kami hanya melewatinya saja, aku tidak bisa mendeteksi, tekstur bunga itu. Dan aku memang tidak mengerti jenis2 bunga, kecuali bunga2 yang sudah cukup terkenal di dunia.
Waktu itu, jam sudah menunjukkan sekitar jam malam. Kami harus cepat2 karena Arie dan istrinya, Carla, mengajak kami makan malam di pantai, sambil menikati sunset yang 'terlambat'. Jadi, tidak heran Arie cepat2 berkeliling di sekitar bunga2 itu dan langsung menuju pantai.
Cuaca cukup ramah. Tidak dingin tetapi sejuk. Matahari pun hanya sekedar hangat. Langit biru dan angin semilir membelai kulitku. Kami membuka kaca mobil Arie, suasana desa sangat nyaman dan baunya selalu membuatku tersenyum, mengingatkanku dengan desa kecil keluargaku di Bobosan .....
Keluarga Belanda dengan bersepeda santai atau keluarga ini dengan gerobak kuda yang dikusiri sendiri. Santai, nyaman dan bahagia .....
Dari dalam mobil, aku tetap bisa melihat dan mengamati kehidupan pedesaan di Belanda. Waktu itu memang hari Minggu, dimana terlihat keluarga2 Belanda berkumpul dengan anak2nya. Ada yang bersepeda santai, entah memang ingin bersantai atau sekalian untuk kegiatan yang lain. Ada juga yang menaiki gerobak kuda yang di kusiri sendiri oleh ayah ( atau lelai dewasa di keluarganya ) sendiri.
Kuda2 sehat dan keren merumput santai, begitu juga sapi2 perah Belanda yang gemuk2 dan terawatt baik, merumput di kehijauan desa Belanda .....
Hewan2 ternak pun terlihat santai dan bahagia. Kuda2 keren, merumput di kehangatan matahari sore. Mengunyah tiada henti. Juga sapi2 hitam-putih, khas sapi perah yang hanya diambil susu nya di Belanda. Sapi2 gemuk yang menghasilkan susu terbaik di dunia, yang menjadi keju terbaik juga di dunia. Begitu juga domba2 gemuk, yang lebat bulunya. Cantik dan dagingnya pasti empuk serta enak .....
Domba2 gemuk pun, santai merumput di petak sebelah kuda dan sapi itu .....
Semuanya berpadu dengan sempurna di Minggu sore waktu itu. Bau desa dengan ternak2ny, khas mengaliri hidungku serta angin semilir dengagn hirupan segar nafasku ..... Desa yang tenang dan nyaman. Desa yang sesuai denan impianku untuk aku bisa tinggal disana, suatu saat .....
Perlahan aku menutup jendela mobil Arie, karena angin semakin kencang, menerbagkan rambutku dan aku mulai menggigil. Sambil tersenyum, hatiku berbunga2. Sahabatku, Arie, pun tersenyum dan dia selalu memperhatikan kami, supaya kami merasa nyaman dan aman bersamanya. Terima kasih, Tuhan .....
Sebentar lagi kami harus meninggalkan Amsterdam, menuju Swiss, negara ke-3 dalam rangka berlibur ke Eropa Barat tahun ini, bersama anak2ku. Dan aku benar2 berjanji, suatu saat aku akan kembali ke Belanda lagi di musim semi untuk bunga Tulip .....
Sebelumnya :
Anak-Anakku, Sahabat dan Keluargaku di Belanda
Di Sebuah Desa di Belanda .....
Dutch Cinnamon Cake : Kue yang 'Belanda' Banget!
'De Kat' : Si Kucing Heritage Dunia Lewat Sebuah Kincir Angin
'Windmill' : Icon Belanda, Heritage Dunia
Berumur 300 Tahun Lebih, Rumah di 'Zaanse Scans' Makin Tua Makin Cantik!
'Zaanse Schans', Wisata Desa dengan Cantiknya Kincir Angin Belanda
Desain Unik Salah Satu Jembatan di Zaan River, Belanda
Hari Terakhir di Holland, Sebelum Melanjutkan ke Switzerland .....
Dari Pelukis Jalanan, Becak Indonesia, Pasangan Usia Lanjut yang Selalu Mesra di 'Grand Place' .....
'Belgian Waffle', Menggoyang Lidah Hanya dengan 1 Euro, Masa' Sih?
2 Jam di Landmark 'Grand Place' Brussels
'Sightseeing' Kota Brussels, Belgia di Musim Panas itu
'Atomium' : Molekul Raksasa yang Berpenghuni
Perjalanan Menuju Brussels, Belgia .....
'New Madurodam' di The Hague: Miniatur Park Kebanggaan Belanda
Di The Hague [Den Haag], ada 'Javastraat' dan 'Restaurant Garoeda' .....
'Royal Delft Blue' : Keramik Cantik Khas Belanda
Delft, Kota Pelajar yang menjanjikan Ketenangan dari pada Eforia dan Hura-Hura
Dari Rotterdam ke Delft : Hijau Rerumputan, Mahasiswa dan Kota Pelajar serta City Hall
Rumah Kubus 'Kubuswoningen' : Seni Arsitektur untuk Sebuah Tempat Tinggal
'Euromast Tower', Rotterdam : Apa Saja yang Bisa Dilakukan Disana?
360 Derajat Memandang Kota Rotterdam di 'Euromast Tower'
Rotterdam, Holland : Kota Seribu Wajah
Perjalanan dari Amsterdam ke Rotterdam
Parade Foto : Burung-Burung itu Hinggap di Tangannya .....
Mencoba Sepatu Kayu ala Noni Belanda
'Wooden Shoes Factory' di Marken, tetapi Tidak Seperti Pabrik .....
Selamat Datang di Marken, Selamat Tinggal Volendam
Bahkan Burung-Burung itu Tetap Bisa Makan .....
'Fish & Chips' : Makanan Khas Kota PenghasilIkan
'Fotograaf de Boer' : Kenangan Terindah dari Volendam
Keju, Keju, Keju dan Keju di 'Cheese Factory' Volendam
Ke 'Cheese Factory' di Gerimis Volendam
Catatan Sejarah Desa Volendam dalam Sebuah Museum
Sisi Lain 'Volendam', Selain Sebagai Desa Nelayan
[Edisi Kecewa] Hujan Cukup Deras Terus Mengikuti Kami .....
'Molen De Gooyer' : Musim Panas yang Hangat di Café Brouwerij .....
Keliling Amsterdam dengan Bus Wisata 'Hop-On dan Hop-Off'
Beberapa Paket Tour ( Termasuk Untuk Disabled ) yang Pastinya Sangat Menyenangkan!
Menu Makan Pagi Favorite di Molly Malones - Oudejizdskolk Straat
The FEBO 'De Lekkerste' : Kedai Burger Otomatis di Holland
'Perburuan' itu Dimulai : Dunia Filateli Amsterdam .....
[Bidikan Amatir] Burung-Burung di Amsterdam itu Terbang Rendah .....
Mahasiswa 'Cool' Menjemput Masa Depan di Universiteit van Amsterdam
Piala Dunia ... Ooo ... Piala Dunia : Jejak Sampah di Amsterdam
Rumah-Rumah Amsterdam yang Cantik dan Spesifik
Museum Amsterdam : Mungil tetapi Tetap Bersahaja .....
'The Begijnhof' : Perempuan2 itu Hanya Ingin Berkarya Dalam Diam .....
'The Parrot' : Gereja yang Tersembunyi di Kalverstraat
'Kalverstraat' : Shopping Area dengan Pedestrian yang nyaman
'Canal Cruise' : Menikah di Kanal Amsterdam? Siapa Takut!
'Canal Cruise' : Secercah Harapan dari Kanal Amsterdam
Makan Siang Pertama di Amsterdam : Masakan China dan Suriname
Dunia Prostitusi 'De Wallen' Amsterdam, yang Sebenarnya .....
Ketika Kekecewaan Berganti dengan Semangat dan 'Excited!'
'Coffee Morning' : Ketika Kebahagiaan Mengawali Semuanya
'Basiliek van der H. Nikolaas' : Gereja Katolik Tertua di Amsterdam Abad - 18
Oudejizdskolk Straat, Basiliek van de H.Nikolaas, Café Molly Malones di Amsterdam
Menuju Amsterdam ... Aku dalam Keterbatasan? Sudah Lupa, Tuh!
Perjalanan ke Negeri yang Jauh Sudah Mulai dan Mimpiku Semakin Nyata .....
Horeeeeeee ..... Libur Besar Telah Tiba!
Ketika Aku Membawa Anak-Anakku Keliling Eropa, dengan Separuh Tubuh Lumpuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H