By Christie Damayanti Sebelumnya :
Heboh Persiapan untuk Pameran Tunggal ‘Kain Tradisional Indonesia’ 2014
Tepat jam 9.30 pagi hari Sabtu tanggal 8 November 2014 kemarin, aku, Valentino dan Michelle anakku sudah sampai di lantai LG Mall of Indonesia. MURI belum buka, pasti, karena mengikuti jam buka mall. Tetapi karena kami akan membuka pameran, aku wanti2 dengan tim MURI untuk dibuka jam 9.30 demi ’finishing touch’ pameranku.
Materi pameran itu sendiri sudah siap semua. Dan aku cukup puas dengan presentasiku, karena aku sangat sadar bahwa untuk sebuah presentasi dan pameran seperti ini, sebenarnya membutuhkan banyak pemikiran, untuk sebuah karya seni yang cukup memukau. Tetapi dengan keterbatasan seperti yang aku ceritakan di artikel2ku sebelumnya, aku harus cukup puas untuk pameran kali ini.
Pertama aku re-check dengan barang2 dan materialnya. Lalu kebersihannya. Peletakannya, apakah ada yang berantakan, terakhir aku minta Michelle untuk foto narsis sebelum banyak teman yang dating, dan sebelum acara dimulai. Valentino pun re-check dengan background slide dan foto2nya untuk pembukaan itu. Aku siap dengan apa yang ada saat itu. Tanpa mama ku, karena beliau harus menghadiri pemakaman adik iparnya yang baru dipanggil Tuhan …..
Dan aku bersedih untuk itu. Aku tidak bisa menghadiri pemakaman, dan aku pun tidak mampu membatalkan acara pembukaan pameran ini. Aku hanya berserah pada Tuhan, semua atas kehendaknya ….. Satu persatu teman2 dan sahabat2ku datang. Hampir semua adalah teman2 baru yang belum pernah bertemu. Semuanya dari Facebook, yang memang berminat dari komunitas filateli dan kain2 tradisional. Dan ada yang langsung dari Yogyakarta, khusus untuk menghadiri pembukaan pameranku! Terima kasih,mba Ani ….. Lalu Pak Irawan, Kasubdit Filateli dan Prangko, yang akan membuka pameran, serta mas Fadh untuk membantuku acara penandataganan Sampul Peringatan ( SP ), yang akan disimpan oleh Negara, seperti Pameran Disney ku, bulan September lalu. Eh, ternyata juga datang Bp Wage dari Kominfo. Terima kasih pak.
Dan dengan bangga, aku menyaksikannya, serta SP dan tanda tangan ini akan di arsip di negara. Sebuah catatan kesaksian sebagai insan pasca stroke yang tetap bisa berkarya lewar filateli, walau tetap dalam keterbatasan .....
Blitz kamera terus memancar dari banyak kamera2 teman2ku. Dan bp Jaya Suprana di minta ke depan untuk memberikan Kata Sambutan.
Aku terus terpana, jika pak Jaya berbicara dengan gamblang tentang kecintaannya untuk Indonesia. Ketika beliau pun memberikan kata2 sambutan pada bulan September 2014 lalu untuk Pameran Disney ku di tempat yang sama ini, beliau menantangku untuk berpameran lagi dengan tema full Indonesia. Dan tanpa berpikir panjang waktu itu, aku langsung menyambut tantangan itu, dan 2 bulan kemudian, jadilah pameran ini .....
Setelah itu, giliran aku berkata2 sejenak. Hanya sedikit bercerita, apa yang ada dibenakku tentang konsep pameran ini, seluk beluk koleksi kain nusantara yang memang cantik dan tidak mudah untuk membelinya karena mahal ( kecuali benar2 datang ke pengrajinnya ) dan sebagainya.
Tidak berlama2 aku menyudahi ceritaku dan justru mba Ayla yang mengejar2 kami untuk 'sesuatu', karena beliau mau kita semua untuk ke Gallery tempat pameranku.
Ternyata, sebuah penghargaan kembali aku terima dari mereka. Rekor MURI sebagai filatelis yang melakukan pameran tunggal pertama dengan ide kreatif bagi Indonesia!
Ini ratusan kali adalah kesaksianku sebagai insan pasca stroke. Walau aku masih dalam keterbatasan, walau masalah besar dan kecil selalu berada di sekelilingku, dan walau halangan yang luar biasa sering membuat aku sedikit terpuruk, tetapi dengan mengandalkan Tuhan saja, semuanya bisa teratasi. Semangat untuk terus berkarya serta keinginan untuk melayani sesama, terus berbunga di hatiku. Dan aku terus mengajak Tuhan untuk berada disisiku.
Dan Tuhan akan memberikan Hikmat dan Berkat NYA, sesuai dengan yang diinginkan NYA, dalam rencana NYA bagi hidupku .....