Aku, Arie dan Clara memesan Fish and Chips dengan beberapa varian berbeda. Denni memesan steak dan Michelle memesan sate. Aku tidak tahu nama ikannya, tetapi dari bentuknya dengan irisan daging serta hampir 'tanpa duri', sepertinya adalah ikan Dori. Tapi entahlah, apakah ikan ini berada di dua tempat berjauhan (Indonesia - Belanda).
Budaya Indonesia memang berbeda dengan budaya Belanda. Ketika kami memesan makan ikan, justru si pelayan menekankan tentang minumnya. Minuman2 berakohol ringan maupun berat, ditunjukkan kepada kami. Kami menggelengkan kepala. Kami hanya minum softdrink, coklat, the, susu atau juice. Dan si pelayan tersenyum sambil mundur teratur dan mencatat yang kami pesan. Seperti biasa, aku memesan teh susu hangat, Dennis sebotolCoca Cola dn Michelle memesan coklat hangat.
Teh susu hangat kegemaranku, dan coklat hangat kegemaran Michelle .....
Berbeda dengan Arie dan Clara. Mereka memesan Fish and Chips juga, tetapi minumannya adalah berakohol, walaupun ringan. Entah apa namanya, mereka memesan minuman yang berbeda jenis.
Untuk Fish and Chips nya, diberikan ekstra kentang dan sayur sesukanya, dengan memesan set ikan panggang atau goreng. Begitu juga dengan steak dan satenya, dengan kentang dan sayur mayur mentah untuk salad, yang bisa ditambah sesukanya. Kami menunggu makanan itu dengan banyak tertawa dan mengobrol ngalor ngidul.
Secara jam itu memang jam makan setelah berenang tanpa lelah di laut untuk pengunjung selain kami, pasti cukup lama pesanan kami datang. Sehingga, Arie mengajak Dennis dan Michelle berjalan2 ke pantai. Berjalan2 ke pantai tidak mungkin untukku. Mengapa? Karena kakiku tidak mampu untuk berjalan dengan pasir tebal. Kakiku mampu swcara kakiku tidak cacat, tetapi otakku tidak mampu untuk menggerakkannya .....
Ari bermain dengan Dennis dan Michelle di pasir, sedangkan aku dan Clara hanya mengobrol di meja. Sesekali Dennis memanggil kami, berteriak dan kami melambaikan tangan kami kearah mereka.
Ya ..... lama sekali karena masih banyak mja yang belum mendapatkan makan malam mereka. Tetapi kami sabar menunggu. Justru untukku sendiri, aku ingin terus berlama2 dengan mereka, keluargaku di Belanda. Aku sepertinya tidak ingin pergi. Aku ingin berada dengan mereka. Sambutan hangat mereka membuat aku nyaman .....