Kelompok yang masih terkait dengan kelompok teroris yang berlatih di aceh besar itu juga diketahui telah melakukan uji coba peledakan dua bom rakitan kurnia widodo di pegunungan di daerah sumedang, jawa barat.
"hasilnya (ledakannya) sangat dahsyat," kata kepala divisi humas mabes polri irjen edward aritonang di mabes polri, senin (9/8/2010).
Edward mengatakan, kelompok teroris tak lagi menggunakan bahan c4 untuk membuat bom. Mereka telah mengganti dengan natrium nitrogliserin. Untuk merakit bom berkekuatan besar itu, mereka dibantu kurnia widodo alias ujang, alumnus teknik kimia angkatan tahun 2000.
"dia sarjana kimia tahun 2000, ditangkap di padalarang, bandung. Dia yang menjadi teknisi dalam laboratorium untuk pembuatan bom," katanya.
Bom yang ditemukan itu mempunyai kekuatan sangat besar. Itu sebabnya, dalam penggerebekan sabtu lalu, masyarakat diminta segera menjauh. Polisi, kata edward, akhirnya meledakkan bom itu tadi malam. "ledakannya sangat besar. Rumah dua lantai itu temboknya sampai bergeser," ujar edward.
Seperti diberitakan, selain menangkap ujang, petugas menangkap fahrul rozi tanjung (sebelumnya disebut fahri tanjung) serta hamzah alias helmi (sebelumnya diduga dua orang, yakni hamzah dan hilmi) di pasir biru, cibiru, bandung. Terduga teroris lain yang juga ditangkap adalah gofur (ditangkap di subang) dan ustaz kiki muhammad iqbal yang ditangkap di terminal cileunyi, bandung. Mereka ditangkap pada hari yang sama, sabtu lalu.
Berdasarkan keterangan mereka, tim densus 88 antiteror akhirnya berkesimpulan bahwa abu bakar ba'asyir diduga kuat mengetahui dan bahkan ikut merencanakan dan mendanai pelatihan kelompok itu di aceh beberapa bulan lalu.
Sumber :Â bom rakitan kurnia widodo dahsyat - kompas.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI