Kebutuhan lahan nonpertanian yang besar mengakibatkan lahan pertanian mulai tergusur, sehingga menimbulkan masalah yang cukup besar, karena kebutuhan pangan meningkat, namun pasokan berkurang.Â
Kebutuhan penduduk yang masih bergantung terhadap barang pangan yang murah dan dalam kondisi baik, namun hal tersebut malah bertimbal balik.Â
Akibat dari pasokan yang sedikit membuat harga hasil pertanian menjadi naik, sehingga penduduk lebih memilih hasil pertanian yang murah tanpa memperdulikan kondisinya.Â
Banyak hasil pertanian yang sudah busuk masih dijual dan masih banyak yang membeli, guna memenuhi kebutuhan pangan dalam rumah tangga.
Hasil pertanian yang sudah busuk ini memiliki kandungan gizi dan nutrisi yang rendah, bahkan beberapa yang sudah kelewat busuk akan sangat berbahaya, dan bisa menjadi racun dalam tubuh.Â
Pemanfaatan hasil pertanian yang sudah busuk ini juga masih banyak didapati didaerah-daerah yang kesulitan mendapatkan hasil pertanian ataupun daerah pelosok yang jauh dari tempat penghasil barang pertanian.Â
Hal ini sejalan dengan pasokan ke daerah yang kurang baik, sehingga harga yang didapati pada daerah tersebut akan sangat mahal dibandingkan biasanya. Permainan tengkulak dalam pasar membuat harga-harga sayuran ini menjadi tidak stabil, ditambah dengan stok yang terkadang habis.
Akibat dari permasalahan-permasalahan tersebut haruslah penanganan lain muncul, selain dengan impor dari negara lain. Karena dengan melakukan impor yang terus menerus akan menambah beban utang negara.Â
Penanganannya yaitu dengan menggunakan Microgreen. Microgreen ini termasuk ke dalam Urban Gardening karena dapat menjadi solusi rumah tangga, ataupun perkotaan.Â
Cara pembuatan serta perawatannya tergolong mudah dan murah, serta dapat dilakukan secara berkala terus-menerus. Microgreen ini tergolong hal yang baru, namun sangat bermanfaat, karena tidak memerlukan ruang yang banyak dan dilakukan hanya pada nampan-nampan berukuran sedang sampai dengan besar.
Microgreen ini adalah suatu jenis sayuran dengan kandungan gizi dan nutrisi tinggi, dibandingkan dengan tanaman pangan pada umumnya. Namun, hal ini tergantung dari daya simpannya juga, karena jika terlalu lama disimpan akan menurunkan kualitasnya.Â
Microgreen yang dikonsumsi ini merupakan jenis tanaman yang masih berumur muda, biasanya memiliki usia panen 7-14 hari.Â
Panen pada tanaman microgreen ini biasanya saat tanaman sudah muncul kotiledon berdaun 2 sejati, dengan kandungan 17-18% mineral di dalamnya, berbeda pada tanaman dewasa yang tersisa hanya 5% mineral.
Tanaman ini terdapat 3 kategori pembeda yaitu kecambah, microgreen, dan baby green. Terdapat 80-100 jenis tanaman yang dapat dikembangbiakan, tujuan utamanya yaitu untuk mendapatkan mineral yang masih tinggi daripada tanaman dewasa.Â
Cara pembuatan microgreen yaitu dengan menyiapkan benih microgreen yang bisa didapatkan ditoko pertanian, kemudian menyiapkan wadah, media tanam dan perlengkapan pendukung.Â
Wadah yang digunakan umumnya wadah khusus microgreen yaitu berupa tray semai yang memiliki lubang kecil.
Kemudian tray akan diisi dengan cocopeat atau rockwool ataupun cara sederhana dengan campuran 1:1, antara tanah dengan pupuk organik. Tray diisi dengan media setinggi 2-3 cm, selanjutnya media dilembabkan dengan penyemprotan air menggunakan sprayer.
Tahap selanjutnya yaitu tebar benih, umunya karena tray berukuran kecil hanya digunakan 1 sdm, menyebar keseluruh permukaan media.Â
Langkah selanjutya yaitu dengan menutup benih kembali dengan media kira-kira 0,5 cm, selanjutnya tray ditutup dan diletakkan pada tempat gelap selama 2 hari.
Hal ini berguna untuk menjaga kelembaban dan terjadinya proses imbibisi yaitu penyerapan air oleh benih tanaman, dan memunculkan kecambah.Â
Setelah 2 hari tray dapat diletakkan pada area yang terkena matahari cukup (tidak terkena matahari langsung). Kemudian, perawatan dengan penyemprotan dengan air 2-3 kali sehari.
Setelah 7-14 hari setelah tanam, maka microgreen dapat dipanen dengan menggunting bagian batangnya. Sekian tahapan yang dapat dilakukan, semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai microgreen, terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H