1. Uniknya, proporsi terbesar datang dari kekhawatiran atau menghindari hak pilih disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, yang dipilih oleh 56,50% responden.
2. Alasan terkait calon pemimpinnya justru menduduki peringkat kedua. Spesifiknya, mengharapkan perubahan dari pemimpin sebelumnya yang dipilih 49,28% responden.
3. ingin berkontribusi terhadap masa depan bangsa, sebesar 46,21%.
4. merasa berpartisipasi dalam pemilu dan tanggung jawab sebagai WNI dipilih oleh 42,6% responden.
5. mengharapkan kelanjutan program dari pemimpin sebelumnya, sebesar 27,98%.
Adapun proporsi responden perempuan sebanyak 62,45% dan laki-laki 37,55%. Tingkat pendidikan responden paling banyak di bawah SD/SMP/SMA, serta S1. Survei dilakukan pada 14-17 Juli 2023, dengan metodologi proporsional multistage random sampling. Toleransi kesalahan atau margin of error sekira 2,5% dengan tingkat kepercayaan 90%. (Data persentase praxis, Juli 2023)
Siapkah kita generasi Gen-Z untuk memilih di pesta demokrasi 2024 nanti?
Sebagai warga negara Indonesia yang memiliki kewajiban untuk dapat memajukan bangsa Indonesia, sudah sepatutnya kita siap dalam pesta demokrasi yang akan di selenggarakan pada tahun 2024 yang dimana kita Gen-Z harus siap dalam pikiran dan perbuatan atas apa yang akan kita pilih, dilansir dalam kutipan Bapak Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, "pemilihan umum capres dan cawapres adalah kewajiban yang dimana masyarakat harus dapt berpartisipasi politik yang sebagaimana dalam kewajiban bernegara untuk dapat proaktif dalam memajukan bangsa Indonesia."
Penulis: Christian Tsuyoshi | 2271650127 | Universitas Kristen Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H