Mohon tunggu...
Christian Timor
Christian Timor Mohon Tunggu... -

Aku baik-baik saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[100Puisi] Ada di Jalan-jalan Kota

17 Februari 2016   18:33 Diperbarui: 17 Februari 2016   18:38 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

saat malam belum matang

ia berjejak pada Tuhannya

bersama angin 

ia berayun

menyusuri kerumunan 

tempat berdiri panggung panggung rupa

 

kantong lumutan berbau hitam

menjadi saudaranya

menerima pernak-pernik

olahan tangan tangan nakal

 

semenjak cincin di jari manisnya patah

ia sekarat

adalah sunyi tempat ia bernaung

dalam diam menetes cinta

 

tapi dia tak lelah

di tanah kaya tempat ibu pertiwi

dia tak menggonggong

sebab ini rumahnya

tempat si miskin dan kaya berlabuh

 

di saat fajar merekah

ia berucap

dia menjawab

habis

ia pulang dengan lembar rupiah

untuk menebus semangkok makan malamnya

 

 

17/02/2016

gambar: dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun