Senja sudah kedua puluh sembilan
Dan mendung lahir dari pukul dua
Aku coba bertanya
Tapi semilir angin berbisik genit;
Di setiap mendung, kupu-kupu tidur, jadi tenanglah
Â
Aku tak berdoa
Berdesit pun tak
Sebab mungkin kupu-kupu itu lelap
Karna lentik suaramu
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!