mimpi sudah tidur
di jalan yang dilewati puisi
pun kembang gula meleleh
diterpa gerimis januari
seperti kemarin
ada senyum bernyanyi riang
menyusuri garis garis wajah
mencari perteduhan
hanya rembulan enggan berestu
ia berkeras "engkau hanya warna"
mungkin ini adalah pagi yang aneh
semua mewangi tapi lelah
terlihat sebaris duka
pada jendela kamar
tempat mentari menerobos;
pijar hangat yang diam
engkau januari yang akhir
betahlah dengan bintangmu
biar tanggalan yang menua
dalam kenang yang gerimis
dan biar angin menabur lagi
lalu februariku mekar
dengan doa doa pemuisi
dan bersarang pada dahan dahan senja
yang setia pada malam
27/01/16
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H