hujan desember dinginkan raga
jadikan senjaku purna
di mana aku termenung suka
menatap laron-laron yang himpiti cahaya
di masa diamku
hayal bergerak-gerak manja
menuju kisah dua ribuan tahun lalu
yang tertera di buku kecilku
di sana aku disuguhkan wewangi
dari kisah bahagia
akan tangisan seorang Putra
yang disambut riuhnya kecapi
dari manisnya malaikat-malaikat berpuisi
juga nyanyian gembala-gembala
akan hadiah emas, kemenyan dan mur
dari raja-raja timur kala sujud di kakiNya
dan masih dalam rerintik yang mentes jua
bilirbulir cinta pun tak tahan membuka jalan di pipi
melepas cinta yang meronta di hati
akan berartinya aku bagi Dia
Dia yang ialah damai
yang mendekapku dengan ciuman sorgawi
tuk lepas noda-noda semerah kirmizi
menjadi seputih salju
Dia yang kini menjadi Temanku
menjadi Tuhan dalam tiap syukurku
yang naik dari doa-doa
di antara waktu berjejak
Â
Selamat natal...231215
gambar: m.aktualpost.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H