Jurnalisme online secara sederhana diartikan sebagai aktivitas jurnalistik yang dikerjakan secara online.
Online atau daring berarti sebuah informasi bisa dilihat atau diakses dimana saja dan kapan saja selagi kita terhubung oleh jaringan internet.
Begitupun dengan Jurnalisme multimedia, dapat diartikan dengan aktivitas jurnalistik yang dapat dikerjakan melalui berbagai platform media.
Weiner (1990)Â Jurnalisme diartikan sebagai proses pengumpulan fakta penulisan, penyuntingan, penyiaran berita, dan menyebarkan berita tersebut melalui media.
lalu apa yang menjadi pengertian dari jurnalisme online dengan jurnalisme multimedia, mari kita simak ulasan berikut ini.
1. Jurnalisme online
Jurnalisme online merupakan contextualized journalism atau jurnalisme kontekstual yang mengintegrasikan tiga fitur komunikasi unik, yaitu:
Kemampuan kemampuan multimedia berdasarkan platform digital,
Kualitas interaktif dalam komunikasi online,
dan fitur-fitur yang di datanya atau customizable features
Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang memproduksi konten digital yang meliputi audio video dan teks
Yang mana ini diproduksi secara eksklusif untuk didistribusikan melalui World Wide Web sebagai elemen grafis di internet.
atau secara sederhana dapat kita artikan sebagai aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online berbasis jaringan internet.
Jurnalisme online tidak hadir dari tujuan multimedia. Digital storytelling berbasis multimedia ini dapat ditafsirkan sebagai potensi namun bukan menjadi elemen wajib, maka dari itu jurnalisme online tidak sama dengan jurnalisme multimedia.
Mark (2001), jurnalisme online dapat dikategorikan sebagai dua domain, yaitu
Domain pertama merupakan jarak, dimulai melalui situs yang berkonsentrasi pada editorial konten hingga ke situs situs Web yang berbasis pada konektivitas publik
Domain kedua, melalui tingkatan komunikasi partisipatoris yang mana ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka jika memungkinkan penggunanya untuk menyebarkan komentar memposting tanpa moderasi atau intervensi Penyaringan.
Pada domain pertama, editorial konten ini dimaksudkan sebagai teks yang dibuat atau disusun oleh jurnalis.Â
Konektivitas publik dapat dimaksudkan sebagai komunikasi titik ke titik yang  standar atau stand point to point yang mana dapat dinyatakan sebagai komunikasi publik tanpa perantaraan atau hambatan, sebagai contoh yaitu hambatan dalam bentuk proses penyuntingan atau moderasi.
Pada domain kedua seperti yang sudah dijelaskan di atas sebuah situs dapat dianggap terbuka jika memungkinkan penggunanya untuk menyebarkan komentar memposting tanpa adanya moderasi atau penyuntingan.
Komunikasi partisipatoris sendiri diartikan sebagai situs di mana pengguna mungkin akan berpartisipasi.
Partisipatoris di sini memiliki arti tertutup.
4 jenis jurnalisme online menurut Mark Deuze (2001)
Mainstream News situs
Portal berita online yang paling banyak tersebar luas di kalangan masyarakat yaitu ada situs mainstream News.
Mainstream news ini menawarkan pilihan Editorial konten yang mana dihadirkan oleh media induk yang terikat dengan atau memang dengan sengaja diproduksi guna keperluan Web.
Contoh Mainstream News situs ini seperti CNN, BBC, Kompas.com, detik.com dan berbagai macam portal surat kabar online.
Index & Category situs
Jenis dari jurnalisme online ini sering dihubungkan dengan mesin pencari atau search engines, contohnya seperti Google, yahoo, atau alvista). Jenis jurnalisme online ini menawarkan berbagai macam link yang langsung menuju pada berita tertentu.Â
Meta & Comment sites
Jenis dari jurnalisme online ini merupakan situs dari media berita dan isu isu media secara umum, namun terkadang jenis ini dimaksudkan sebagai pengawas media. Contoh dari jurnalisme online ini yaitu Mediachannel, freedomforum, Poynter's Medianews.Â
Share & Discussion sites
Pada jenis jurnalisme yang terakhir ini merupakan situs yang dapat mengeksploitasi tuntutan publik bagi konektivitas, melalui suatu platfrom untuk membicarakan konten yang ada di mana pun termasuk dalam internet.
Kelebihan dari internet ini pada dasarnya memang disebabkan melalui keinginan dari publik yang ingin memiliki koneksi atau saling berhubungan dengan orang lain. Jenis dari jurnalisme online ini dapat memanfaatkan kekuatan dari internet sebagai media untuk bertukar cerita bertukar ide dan lain hal sebagainya, namun terkadang jenis ini memiliki tema spesifik atau khusus yang tidak semua orang bisa ikut serta untuk berdiskusi
B. Jurnalisme Multimedia
Multimedia diartikan sebagai banyak media. Media itu sendiri meliputi teks, foto, video, audio, gambar dan lain hal sebagainya.
Multimedia ini dapat dikombinasikan melalui adanya teks foto, video, audio, grafik dan melalui interaktivitas yang disajikan melalui situs Web dengan format non linear.
Multimedia sendiri memiliki tujuan dengan menyajikan suatu cerita melalui caranya yang menarik dan informatif.
Informasi yang ditampilkan melalui media, memiliki sifat yang melengkapi, bukan untuk mengurangi informasi atau bahkan mengulang informasi.
Vaughan (2004, p1) mengatakan bahwa multimedia merupakan kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video yang dikirim melalui komputer atau alat elektronik dengan manipulasi digital.
Contoh jurnalisme media dari tahapan awal hingga tahapan maju:
Jurnalis cetak melakukan stand up di depan kamera untuk menghadirkan beberapa aspek mengenai berita yang dapat ditampilkan di media televisi
Galeri atau slide show merupakan gambar yang dibentuk oleh jurnalis waktu dalam website media mereka hal ini digunakan untuk memasukkan foto foto yang tidak dapat dicetak dalam koran.
Berita pendek atau summary yang ditulis oleh reporter media cetak, siaran atau online yang difungsikan sebagai konten email, I mode atau SMS news alert
Proyek gabungan antara media dengan media yang berbeda dalam mengumpulkan, mengedit, serta menyajikan berita melalui bermacam format.
Redaksi atau newsroom multimedia yang di integrasi secara penuh di mana satu kelompok jurnalis dari media cetak, media siaran, dan media online bersatu dalam mengumpulkan satu informasi, dalam menggali data, dan merencanakan satu paket berita yang kemudian akan disebarkan ke seluruh media.
Deuze(2003) mengatakan bahwa inti dari pokok pendekatan ini merupakan satu cara untuk memahami konvergensi sebagai kerjasama atau integrasi antara media yang berbeda berjalan kurang maksimal, seperti pada media cetak dan media penyiaran serta media online. dirinya bahkan juga mengatakan bahwa multimedia bahkan menjadi salah satu kekuatan dari jurnalisme online
Silahkan tonton video berikut ini, untuk mengetahui contoh-contoh dari jurnalisme yang dapat kita temui disekitar kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H