Mohon tunggu...
Christian Ricko Harianto
Christian Ricko Harianto Mohon Tunggu... Editor - mahasiswa

saya diam, saya siapa?

Selanjutnya

Tutup

Film

Melihat Paradigma Film Melalui Sub-Genre yang Berbeda

11 September 2022   22:57 Diperbarui: 11 September 2022   23:14 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film ini memiliki satu genre yang sama, yaitu drama. Pada subgenre yang terdapat dalam kedua film ini pun secara garis besar juga sama, While You Were Sleeping pada tahun 1995 memiliki subgenre romance, family, komedi, dan While You Were Sleeping pada tahun 2017 memiliki subgenre romance, komedi.

Dengan genre yang sama namun subgenre yang sedikit berbeda, maka paradigma dalam film pun juga dapat berbeda.

Lalu bagaimana paradigma dalam kedua film tersebut? Apakah memiliki paradigma yang sama? Atau lantas berbeda? Simak ulasan berikut

A. Paradigma

Paradigma diartikan sebagai dasar dalam kita memandang sesuatu kedepannya, paradigma tersebut diantaranya adalah paradigma postivisme, konsturktivisme dan pragmatisme.

Namun pada film, paradigma diartikan lagi lebih spesifik pada narasi film yang diproduksi.

Paradigma dalam film memiliki fungsi sebagai mata dalam melihat pesan yang dimaksud dalam film, kemudian untuk menitikfokuskan analisis dalam film,

dan untuk mengetahui aturan-aturan yang wajib dilibatkan dalam menafsirkan film.

B. Genre

Awal mula pengertian Jendri atau aliran film dimulai oleh teater atau sastra yang berupa narasi cerita. Genre memuat tiga produk terbesar yaitu drama, Laga, horor.

Melalui perkembangannya tiga genre ini berkembang menjadi banyak atau disebut sebagai sub-genre.

Genre sendiri mulai dikenal pada tahun 1770, genre ini berasal dari bahasa Perancis dan Latin yang memiliki arti karya seni, layaknya karya sastra novel atau puisi.

Genre juga dapat disebut sebagai jenis, gaya sastra dan kelas atau klasifikasi yang berdiri sendiri.

Steve Neale (1980) mengertikan gender sebagai kode dan kesepakatan di mana Jentre dicirikan selalu memiliki pengulangan namun juga terdapat perbedaan.

Perbedaan inilah yang menjadikan film memiliki kekhasan tersendiri saat menonton film.

C. Sub-genre

Ketika pertama kali diproduksi film pada tahun 1880an hingga saat ini, jumlah film menjadi sangat banyak

dan beragam macam sesuai dengan perkembangan teknologi sosial dan budaya yang ada. Oleh karena perkembangan Nin Jendri utama berkembang menjadi banyak sub-genre hingga saat ini.

Diantaranya yaitu film petualangan, film noir, film komedi, film musikal, film fantasi atau fiksi, film perang, film western atau Koboy.

While You Were Sleeping (2017)

Mengenai film while you were sleeping (2017), film ini bercerita tentang seorang wanita yang bisa melihat kejadian masa depan melalui mimpi yang dialaminya.

Mimpi tersebut bisa menceritakan bagaimana sesuatu dapat terjadi kedepannya.

Alur dalam film ini berjalan maju namun juga memiliki kilas balik/mundur, dimana ketika Nam Joo dan Jung bertemu dimasa kecil mereka.

Paradigma pada film ini memiliki paradigma fenomenologi, yang mana mempelajari manusia sebagai suatu fenomena.

Manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan apa yang dialaminya dengan menjelaskan makna apa yang dialaminya.

Jika dikaitkan dengan film while you were sleeping (2017), melalui mimpi Nam Joo, dirinya seringkali memang mengalami mimpi yang selalu terjadi dan tidak bisa diubah.

Dirinya selalu berharap bahwa masa depan dapat dirinya ubah, namun apa yang terjadi pada kenyataannya, tidaklah bisa berubah.

Jung selalu mengingatkan kepada Nam Joo bahwa apa yang terjadi biarlah terjadi, kita mungkin bisa mencegahnya, tapi tidak bisa mengubahnya.

Film ini memiliki genre romance, dimana terdapat cerita cinta segitiga yang dialami oleh Nam Joo, Jung,dan Woon Tak.

Cerita cinta ini diawali oleh mimpi Nam Joo yang dinyatakan bersalah karena telah membunuh orang melalui kejadian tabrakan.

Namun pada kenyataanya, seharusnya Nam Joo tidak bersalah, karena bukan dirinya yang menyetir kendaraan saat terjadi tabrakan tersebut.

Melalui mimpi tersebut, ternyata pada mimpi Jung dapat membuktikan bahwa Nam Joo tidak bersalah dan orang yang ditabrak tidak jadi meninggal,

karena berhasil diselamatkan oleh Jung.Dari kejadian inilah Nam Joo, Jung, dan Woon Tak bertemu.

Sub-genre pada film ini memiliki sedikit sentuhan komedi didalamnya, terdapat jenaka-jenaka dari para pemain ketika adegan sedang berlangsung,

contohnya seperti ketika Woon Tak dengan rekannya polisi gemuk sedang berpatroli, rekannya tidak tahan ingin buang air besar, sehingga sekujur badannya keringatan.

Namun Woon Tak justru tidak peka dan malah menawarkan tumpangan kepada Nam Joo

kompasiana.com
kompasiana.com

While You Were Sleeping (1995)

Film ini menceritakan kehidupan seorang wanita (Lucy) yang menjaga loket kereta di stasiun Chicago, Illinois, Amerika Serikat.

Lucy merupakan wanita yang sederhana, tinggal di apartemen kecil, hidup seorang diri dengan kucing kecil kesayangannya.

Setiap hari dirinya menjaga loket, sembari melihat lihat orang yang bermondar mandir di stasiun tersebut.

Setiap hari itu juga, Lucy selalu menantikan satu orang yang dirinya ingin temui.

Seorang pria, tampang, berambut gelap, dan beralis tebal.

Cerita cinta ini bermula di hari Natal, ketika saat itu Peter / pria yang diidamkan Lucy, pergi ke stasiun tersbut untuk berpergian,

Namun naasnya, Peter tersebut malah jatuh pingsan dan masuk ke dalam lintasan kereta api.

Lucy yang saat itu sedang menjaga loket, sontak langung berdiri dan menolong Peter tersebut.

Singkat cerita ketika Peter tersebut dibawa kerumah sakit, Lucy yang awalnya dikenal sebagai pegawai dari stasiun kereta tersebut,

Pegawai rumah sakit mengatakan kepada keluarga Peter, bahwa Lucy adalah tunangan dari Peter.

Setelah lebih dalam mengenal keluarga Peter, Lucy juga bertemu dengan saudara laki-laki Peter yang beranama Jack, yang mana setelah mengenal Jack, Lucy justru mulai suka kepadanya.

Film ini memiliki paradigma yang sama seperti while you were sleeping (2017), yaitu paradigma fenomenologi, yang mana paradigma ini mempelajari manusia sebagai suatu fenomena.

Manusia memiliki kemampuan untuk menjelaskan apa yang dialaminya dengan menjelaskan makna apa yang dialaminya.

Jika dikaitkan pada film, Lucy yang hidup seorang diri, merasakan kesepian, kurang adanya interaksi dari keluarga maupun teman, kini bisa mendapat perhatian melalui keluarga Peter.

Kehangatan yang terjadi dalam keluarga Peter, membuat rasa nyaman dan aman dalam diri Lucy.

Melalui pertemuan yang terjadi karena kesalahpahaman inilah yang menjadikan kehadiran keluarga, memiliki peranan penting dalam memberikan kebersamaan, kehangatan, dll.

Film pada genre ini yaitu romance, dimana terdapat juga cinta segitiga antara Lucy, Peter, dan Jack.

kompas.com
kompas.com

Ketika Peter masih dalam keadaan koma, Lucy dan Jack yang sering bertemu, mulai merasa mereka memiliki kesamaan perasaan.

Rasa sayang menyayangi mulai tumbuh diantara dua insan.

Namun ketika Peter telah sadar dari koma, Peter memutuskan untuk menikahi Lucy, namun pada hari pernikahan tiba,

Lucy mengakui bahwa sebenarnya dirinya bukanlah tunangan Peter. Sehingga pernikahan pun dibatalkan.

Lucy mengakui bahwa dirinya menyukai Jack, dan dari perkataannya tersebut. Adik dari Peter ini akhirnya meikahi Lucy dan memberikan cincin ditempat dimana Lucy bekerja.

Sub-genre pada film ini memiliki sentuhan manis dari director film dengan melibatkan unsur keluarga.

Cerita keluarga dalam film ini menjelaskan bagaimana kehangatan yang dirasakan oleh Lucy ketika dirinya merasa diterima oleh keluarga Peter.

Dirinya yang selama ini merasa kesepian karena ditinggal oleh Ayahnya yang sakit, membuat Lucy dapat merasakan rasa sayang ayah oleh ayah Peter.

Maka, paradigma dari kedua film dapat dikatakan memiliki kesamaan, karena adanya fenomena yang dilalui oleh manusia yang dapat menjelaskan apa yang manusia tersebut alami melalui penjelasan dalam film.

Daftar Pustaka

Astuti, R. A. V. N. P. (2022). Buku Ajar Filmologi: Kajian Film. Yogyakarta: UNY Press

Irene Cynthia Hadi. (2019, March 9). "While You Were Sleeping", Kisah Klasik tentang Kehangatan Keluarga, Kesederhanaan, dan Kejujuran - Kompasiana.com. Retrieved September 11, 2022, from KOMPASIANA website: https://www.kompasiana.com/irenecynthia/5c8373ccbde57576b7036c83/while-you-were-sleeping-sebuah-kisah-klasik-tentang-kehangatan-keluarga-kesederhanaan-dan-kejujuran

Tim. (2021, May 4). Sinopsis Drama Korea While You Were Sleeping. Retrieved September 11, 2022, from hiburan website: https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210503112132-225-637790/sinopsis-drama-korea-while-you-were-sleeping#:~:text=While%20You%20Were%20Sleeping%20bercerita,terhadap%20mimpi%20tentang%20kematiannya%20sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun