Saat ini hampir seluruh kalangan usia sudah mengenal yang namanya Internet, dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang begitu pesat.
Kehadiran Internet mengenalkan kita berbagai macam teknologinya yang dapat membantu aktivitas sehari-hari kita
seperti kebutuhan sehari sehari dalam mengolah informasi, pemasaran, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.
Kehadiran Internet menimbulkan informasi dari berbagai macam penjuru datang dengan pesat, sehingga setiap penggunanya mampu untuk mengakses dan juga mengekspresikan diri melalui berbagai macam cara,
diantaranya melalui tulisan di blog, video di Youtube, foto di Instagram, tulisan di Twitter dan lain sebagainya.
A. Media Baru
Era Media Baru membentuk komunikasi baru bagi masyarakat, istilah ini dibedakan dengan media lama karena menggunakan
media yang berbeda dari yang biasa kita gunakan selama ini, seperti televisi, radio, koran, majalah, dsb.
Media Baru diartikan oleh Croteau (1997:12)Â sebagai media yang muncul karena adanya inovasi teknologi pada bidang media yang meliputi tv kabel, satelit, teknolgi optic fiber dan komputer.
Melalui teknologi ini, pengguna dapat melakukan hubungan timbal balik dengan pengguna lainnya seta dapat menyajikan
respon pengguna lainnya dari media dengan beragam.
Media Baru dapat dikatakan sebagai salah satu bentuk komunikasi interaktif yang simpel dan
mudah didapatkan atau dapat dikatakan murah dan bahkan gratis.
Media baru merupakan media yang menyajikan digitization, convergence, interactivity, dan development of network yang berkaitan dengan pembuatan pesan serta penyampaian pesannya.
Kelebihan dari media baru yang menyajikan interaktifitas, memungkinkan untuk penggunanya memilih apa yang ingin pengguna terima dan pengguna hasilkan dari media.
Kelebihan akan fungsinya inilah yang menjadi inti pemahaman dari new media atau media baru yang kita kenal sekarang.
B. Karakteristik Media Baru
Sebutan media baru atau new media ini meng istilahkan karakteristik media yang berbeda dari media yang selama ini kita gunakan,
diantaranya seperti televisi, radio, koran, majalah yang di kategori kan sebagai media lama atau old media.
Berikut adalah karakteristik media baru dari beberapa para ahli:
Pertama adalah karakteristik yang dibuat oleh McQuail (2000:127)
- Media komunikasi interpersonal terdiri dari telpon, handphone, e-mail.
- Media permainan yang interaktif seperti videogame, game online, komputer, laptop.
- Media Informasi yang berupa gerbang atau search engine
- Media partisipasi kolektif seperti pemakaian internet dalam mencari dan menyebarkan informasi, pendapat, pengalaman yang menghasilkan timbal balik.
Kedua adalah karakteristik yang dibuat oleh Pavlik (1998:2-4)
- Produksi
Hal ini mengarah pada kumpulan dan proses dari informasi di komputer, fotografi elektronik, remotes yang mana tidak lagi
mengumpulkan dan memproses suatu informasi, melainkan juga menangani masalah dengan cepat dan efisien.
- Distribusi
Mengarah pada proses pengiriman atau memindahkan informasi dari satu pengguna ke pengguna lainnya.
- Display
Mengarah pada bermacam teknologi dalam menampilkan informasi kepada pengguna terakhir, dimana audiens menjadi konsumen informasi.
- Storage
Mengarah pada media yang menggunakan penyimpanan informasi dalam bentuk e-storage atau online.
C. Media Sosial Sebagai Sarana Branding
Media sosial dapat digunakan penggunanya untuk melakukan berbagai hal, salah satu diantaranya personal branding.
Dengan menggunakan new media atau media baru, pengguna akan lebih mudah menerima dan menyebarkan informasi mengenai dirinya sendiri.
Sebagai bentuk komunikasi yang mudah diakses dan gratis, menjadi salah satu alasan
mengapa banyak pengguna mulai menggunakan new media sebagai sarana branding mereka.
Sebagai generasi Z (kelahiran tahun 1996-2010) yang lahir dan berkembang di era teknologi seperti komputer, smartphone, penggunaan internet, dan sejenisnya.
hal ini membuat gen z lebih pandai menggunakan new media dalam keseharian mereka dalam mengolah informasi.
Personal Branding diartikan sebagai sebuah proses dimana seseorang dapat membentuk persepsi masyarakat terhadap dirinya.Â
Dalam langkah Personal Branding, terdapat 8 konsep milik Peter Montoya dalam Haroen (2014: 67-69)Â yang dapat dilakukan oleh seseorang,
yaitu spesialisasi, kepemimpinan, kepribadian, perbedaan, kenampakan, kesatuan, keteguhan, dan nama baik.
Melalui langkah tersebut dapat menjadikan audiens lebih mudah memahami
karakteristik dari seseorang melalui konsep utama Personal Branding.
Salah satu tokoh yang menggunakan new media sebagai sarana branding adalah Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno menggunakan media Twitter sebagai media yang membantu dirinya pada proses kampanye pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019.
Sandiaga Uno aktif mengunggah konten berupa tweet, foto maupun video pada akunnya.
Diperoleh data dari Ncapture, dikatakan bahwa terdapat 1889 tweet yang diunggah oleh Sandiaga Uno.
Personal branding sendiri diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perorangan atau
kelompok dalam usaha mendapatkan perhatian publik melalui sebuah pencitraan.
Montoya (2002) mengatakan bahwa personal branding merupakan sebuah seni
untuk menggaet lebih banyak pelanggan dengan cara membentuk persepsi publik yang aktif.
Maka, pemilihan New Media sebagai sarana branding untuk Sandiaga Uno merupakan salah satu pilihan yang tepat.
Selain lebih banyak pengguna gen z yang menggunakan New Media sebagai sarana mengolah informasi bagi mereka,
New media juga sangat mudah untuk digunakan secara gratis.
Sehingga memudahkan Sandiaga Uno untuk dapat menggaet massa lebih banyak dalam media Twitter ini.
Untuk versi Audio dapat didengarian melalui tautan ini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H