Mohon tunggu...
Pendidikan

Bumi di Tangan Generasi Milenial

20 September 2018   17:44 Diperbarui: 20 September 2018   17:51 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Zaman baru memungkinkan lahirnya, bertumbuhnya, dan berkembangnya generasi baru. Genarasi baru melahirkan cara pandang yang agak berbeda dengan generasi sebelumnya, bahkan melahirkan pemikiran yang sama sekali berbeda. Kondisi inilah yang sedang terjadi pada akhir-akhir ini. Sering terdengar di mana-mana bahwa generasi sekarang ini merupakan "generasi milenial". Genereasi milenial dengan cirikhasnya memberikan warnah tersendiri pada zaman ini.

Sebut saja, cirikhas generasi sekarang ini adalah "super keren dan super canggih teknologi". Teknologi yang maju dan canggih membantu banyak orang untuk melakukan dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan mereka. Teknologi memberikan kemudahan bagi manusia dalam melakukan aktivitas mereka. Kemajuan teknologi pada zaman ini memberikan dampak pada bumi sekarang ini.

Teknologi memang memberikan dampak yang baik bagi manusia. Berbagai kemudahan telah dimungkinkan karena adanya teknologi. Tetapi di lain pihak, teknologi zaman ini memberikan dampak yang kurang baik. Kosmos atau "bumi yang teratur" dan "nyaman" untuk ditempati, kini mengalami keterpurukkan dan keprihatinan. Berbagai fakta memperlihatkan kondisi bumi sekarang ini.

Sony Keraf sendiri sebagai ahli lingkungan hidup menulis buku tentang, "krisis dan bencana lingkungan hidup global". Melalui pengamatannya, ia mengatakan di dalam bukunya bahwa "Perubahan unsur-unsur iklim dalam jangka waktu yang cukup panjang disebabkan oleh aktivitas manusia yang mengubah komposisi atmosfer". Komentarnya melukiskan bahwa bumi sekarang ini telah mengalami kerusakkan, yang mengarah ke bumi yang tidak teratur (khaos).

Lingkungan yang rusak bukan disebabkan oleh teknologi, tetapi disebabkan oleh manusia yang menciptakan dan menggunakan teknologi itu. Perbuatan yang tidak bertanggungjawab akan memungkinkan lahirnya bumi yang tidak teratur, bahkan kacau balau. Misalnya, hasil pertanian yang sangat sedikit, karena gagal panen. 

Hal ini terjadi, karena cuaca yang tidak beraturan lagi dan kesuburan tanah yang mulai menipis. Pembuangan limbah pabrik dan limbah rumah tangga memunculkan pencemaran air dan banjir bandang. 

Semuanya ini sudah terjadi di Indonesia, bahkan Generasi milenial atau generasi zaman sekarang hendaknya memberikan perhatian pada lingkungan hidup, bukan saja pada teknologi yang semakin maju dan canggih. Keberlangsungan bumi sebagai kosmos merupakan hal yang sangat penting untuk generasi-generasi selanjutnya. 

Perhatian pada lingkungan hidup dan teknologi haruslah seimbang, tidak boleh berat sebelah. Bumi sebagai kosmos ini membutuhkan perhatian yang lebih banyak. Manusia sebagai penghuni bumi hendaknya menciptakan gerakkan ekologis, gerakkan cinta bumi. Gerakkan ini memberikan dampak yang signifikan untuk keberlangsungan bumi ini. 

Hal ini bisa dimungkinkan, jika generasi sekarang ini diberikan dan ditanamkan nilai-nilai ekologis lewat pendidikan, baik di dalam keluarga maupun di sekolah. Nilai-nilai itu bisa membuat manusia bukan hanya memperhatikan kemajuan teknologi, tetapi juga memperhatikan dan mencintai lingkungan hidup. Dengan menciptakan kondisi demikian, generasi sekarang ini akan membiasakan pribadi mereka untuk mencintai lingkungan hidup.

Generasi milenial atau generasi teknologi hendaknya menjadikan teknologi sebagai sarana untuk menciptakan keberlangsungan dunia sebagai kosmos. Dengan menuntut pendidikan ekologis dan dengan bantuan teknologi, generasi milenial akan mulai menyadari dan mencintai dunia yang disebut kosmos itu. 

Generasi milenial akan menjaga keberlangsungan dunia ini bagi generasi-generasi selanjutnya. Tindakkan generasi sekarang mempengaruhi keberadaan generasi selanjutnya. Tindakkan generasi penerus bangsa, generasi pencinta dunia yaitu bergerak bersama untuk mewujudkan dan menjaga dunia sebagai kosmos. Hidup sekarang mempengaruhi kehidupan manusia pada masa datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun