Sebagai anak kost, kita harus hidup dengan uang kiriman dari orang tua selama sebulan. Padahal uang kiriman dari orang tua tidak hanya untuk makan dan minum, tetapi juga untuk kosmetik, transportasi, kost bulanan, dan banyak lagi. Tentu saja, kita tidak akan cukup untuk bertahan hidup selama sebulan sampai orang tua mengirimkan uang lagi.
Namun, ada satu makanan yang menjadi penyelamat disaat anak kost sedang kekurangan uang. Ya, tak lain dan tak bukan mie instant. Mie instant bagaikan penyelamat bagi anak kost ditanggal tuanya. Mie instant menjadi salah satu opsi makanan ditanggal tua selain energen dan promag. Ditambah mie instant yang memiliki banyak varian rasa sehingga tidak bosan untuk memakannya (apalagi ditambah telur dan irisan cabai) dan tentunya mie instant sangat mudah untuk dimasak mengingat tak banyak mahasiswa yang bisa memasak.
Lantas, apakah kebiasaan memakan mie instant secara terus menerus tidak berdampak bagi kesehatan? Mengutip dari halodoc.com setidaknya ada beberapa dampak bila terus menerus mengonsumsi mie instant bagi mahasiswa. Berikut adalah dampak-dampaknya:
- Tekanan darah tinggi
Tentu sudah bisa kita ketahui bahwa didalam sebungkus mie instant setidaknya mengandung garam yang cukup tinggi. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena mie instant agar terasa enak memakai segala macam bumbu yang asin. Terlalu banyak mengonsumsi garam, bisa membuat kita beresiko mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi sendiri jika tidak segera kita atasi akan menimbulkan banyak masalah seperti serangan jantung, gangguan ginjal, dan masih banyak lagi.
- Diabetes
Selain mengandung banyak garam, mie instant juga mengandung banyak sekali karbohidrat yang cukup tinggi. Karbohidrat yang berlebih dalam tubuh bisa menyebabkan meningkatnya kadar glukosa darah yang berujung pada diabetes. Kelebihan glukosa darah menimbulkan hiperglikemia yang bila berlangsung terus meningkatkan risiko penyakit diabetes atau kencing manis (Mahan K. dan Escott-Stump, 2008).
- Obesitas
Melihat dari poin sebelumnya, konsumsi karbohidrat berlebih yang terkandung dalam mie instant juga bisa menyebabkan obesitas jika tidak dikontrol dengan olahraga yang teratur. Penaikan berat badan secara signifikan menjadi salah satu efek yang sering dialami mahasiswa.
- Malnutrisi
Dan yang terakhir adalah malnutrisi. Mie instant hanya kaya akan kandungan garam dan karbohidrat sedangkan kebutuhan tubuh kita tidak hanya garam dan karbohidrat saja. Ada beberapa nutrisi lain yang harus dicukupi setiap harinya seperti protein, vitamin, mineral, lemak dan masih banyak lagi. Jika kita terus-terusan mengonsumsi mie instant, semua kebutuhan tadi tidak tercukupi yang menyebabkan kita mudah mengantuk, lemas, mudah terkena penyakit, dan masih banyak lagi efek-efek lainnya.
Melihat dari dampak-dampak mengonsumsi mie instant setiap hari diatas, tentu kita sebagai anak kost tidak bisa hanya mengonsumsi mie instant saja. Ada banyak solusi yang lebih mengenyangkan dan lebih bergizi dibandingkan memakan mie instant, yaitu:
1. Membeli lauk di warung makan terdekat
Dengan adanya warung makan atau warteg bisa mempermudah kita sebagai mahasiswa untuk makan makanan yang bergizi meskipun dengan uang yang terbatas karena di warteg kita bisa membeli lauknya saja dengan harga yang terbilang terjangkau.
2. Membeli bahan masakan di tukang sayur yang ada di sekitar kost
Tak jarang disekitar tempat kost kita banyak tukang sayur keliling yang berjualan. Jika di kostnya ada dapur yang bisa dipakai maka ini bisa menjadi solusi karena hanya cukup mengeluarkan uang sekitar Rp. 7.000 kita bisa makan seharian dari pagi hingga malam tanpa takut bingung mencari makanan.
3. Mengatur keuangan bulanan
Ini menjadi hal yang wajib dilakukan bagi mahasiswa yang kost. Seringkali mahasiswa menghabis-habiskan uangnya untuk hal yang kurang dibutuhkan seperti nongkrong di cafe, pergi ke mall, dan masih banyak lagi. Maka dari itu pengaturan uang bulanan sangat dibutuhkan agar mahasiswa tetap bisa makan makanan yang bergizi dan enak sampai akhir bulan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H