Mohon tunggu...
Christian Aditya
Christian Aditya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan Strata 1, mengambil konsentrasi studi Jurnalisme, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Minyak Tanah Ikut-ikutan Naik

17 Maret 2011   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yogyakarta- Setelah masyarakat khususnya para pedagang makanan dihebohkan dengan harga cabai di pasaran yang meroket, kini giliran harga minyak tanah yang ikut-ikutan naik. Awalnya ditingkat agen minyak tanah di bandrol Rp 8.700/liternya kini naik menjadi Rp 9.400/liternya. “Naik Rp700/liter mulai dari tanggal 1 hingga 15 maret lalu”, ujar Marjono, Pegawai PT. Wina Putra Jaya, agen resmi minyak tanah non subsidi.

Walaupun terjadi kenaikan yang cukup tinggi pihaknya tidak mengurangi jumlah pasokan minyak tanah, yaitu 1000 liter tiap kali pasokan. Hal tersebut ia lakukan karena minyak tanah masih dicari oleh para masyarakat karena dirasa lebih aman ketimbang menggunakan gas elpiji.

Vica, selaku pengecer minyak tanah mengaku memperoleh untung yang besar dengan berjualan minyak tanah. Namun, setelah harga minyak tanah naik ia hanya mengambil untung sedikit dari penjualan tiap liternya. Belum lagi banyak dari pelanggannya yang kompalin dikarenakan harga minyak yang terus naik Di tingkat pengecer harga minyak tanah, kini dibandrol Rp 9.500/liter.

“Banyak pelanggan yang kompalin, kok harganya naik terus. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak berjualan minyak dulu hingga harganya turun atau stabil. Soalnya untung yang saya dapat juga tidak banyak”, ujar Vica.

Tidak ada yang tahu secara pasti penyebab kenaikan harga minyak tanah. Namun,menurut Marjono salah satu faktor yang menyebabkan harga minyak tanah naik adalah krisis berkepanjangan yang terjadi di Mesir.

“saya berharap harga minyak tanah kembali stabil, karena masih banyak pengguna minyak tanah lantaran merasa takut menggunakan gas elpiji. Apalagi simbah-simbah yang belum terbiasa menggunakan gas elpiji”, ujar Marjono.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun