Setiap tahunnya pada tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Secara global, radio menjadi salah satu media yang dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat. Dengan jangkauan yang luas, distribusi informasi melalui radio mampu menyentuh khalayak umum. Namun, distribusi informasi yang tidak terkelola dengan baik dapat menyulut terjadinya konflik.
Tahun ini, peringatan Hari Radio Sedunia mengusung tema "Radio and Peace"Â atau "Radio dan Perdamaian". Â Tema tersebut lahir atas refleksi kondisi saat ini dimana terjadi perang hampir di berbagai belahan dunia. Dalam hal ini, radio memiliki peranan penting dalam mengawal perdamaian.Â
Radio independen harus mampu memoderasi terjadinya konflik. Â Radio melakukan investigasi atas permasalahan yang terjadi, kemudian memberitahukan kepada publik dengan tidak bias. Radio juga berperan menjadi penengah antar kelompok yang berbeda dalam masyarakat.
Radio memiliki kekuatan untuk menggiring opini publik serta merangkai narasi yang dapat memberikan pengaruh terhadap pendengarnya. Oleh karena itu, radio harus mampu memberikan berita terkini yang faktual sehingga dapat mengklarifikasi fakta, menghindari kesalahpahaman, dan meminimalisir konflik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H