Mohon tunggu...
Christian
Christian Mohon Tunggu... Administrasi - Content Writer

Open Minded Person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Virtual Open House SD RA Kartini Tarakanita Surabaya

4 November 2020   12:50 Diperbarui: 4 November 2020   14:42 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari atas kiri: Migue Michelle, Felicia, Kimberly (bawah) (Dokpri)

Tahun 1576 berjangkit wabah sampar. Carlo mulai mencari informasi dengan membaca buku-buku dan bertanya ke orang-orang. Ia juga berkeliling memantau keadaan.

Carlo tidak memikirkan hal lain kecuali memikirkan umatnya. Ia membawa mereka ke rumahnya, bahkan ke kamar pribadinya untuk dirawat.

Carlo berdoa dan bermatiraga dengan keras. Ia membentuk kelompok-kelompok umat yang membantunya membagikan makanan bagi mereka yang kelaparan. Ia mendirikan altar di jalan-jalan agar orang-orang sakit dan sekarat dapat mengikuti Ekaristi lewat jendela rumah mereka.

Dokter sulit dicari atau jika ada dokter tersebut meminta bayaran tinggi. Bau bangkai memenuhi kota. Bahaya penularan menghambat penguburan. Hingga akhirnya dibuatlah kuburan massal.

Akhirnya penyakit sampar menjangkit tubuh Carlo sendiri. Atas permintaannya, dibacakan kisah sengsara Tuhan Yesus. Kira-kira pukul 8 malam, hidupnya meninggalkan raganya. Carlo wafat pada tanggal 3 November 1584 dalam usia 46 tahun.

Carlo dikenal sebagai martir cinta kasih. Karena cintanya pada Kristus ia wujudkan pada orang-orang miskin dan menderita.

Ia juga seorang pembaharu dalam Gereja. Ia melakukan perubahan dalam Gereja yang umatnya semakin menjauh. Pada akhirnya umat kembali ke jalan yang benar.

Santo Carolus tidak mencari kesenangan sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan. Ia seorang yang rendah hati dan meminta pertolongan Tuhan dalam segala sesuatu.

"Lilin-lilin tidak bisa berbuat lain daripada terbakar sampai habis. Mereka harus memberi cahaya pada yang lain. Demikian juga kita, harus memberikan diri sampai habis untuk menjadi teladan yang baik bagi orang-orang lain." (Kutipan Santo Carolus Borromeus)

Sr. Yudith, CB, berpesan, "Semoga pengenalan yang disampaikan bapak ibu dari SD RA Kartini, minta tolong anak-anak dan orang tua membantu memperkenalkan SD RA Kartini kepada banyak orang, agar SD RA Kartini semakin dikenal dan tetap eksis."

Acara dilanjutkan dengan Tur Virtual SD RA Kartini dan Pengumuman Pemenang Lomba Antar TK. Seluruh pemenang mendapatkan uang pembinaan, piala, dan sertifikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun