Surabaya -- Setiap orang yang sukses turut membanggakan sekolah dan guru-guru yang pernah mendidiknya. Dialah I Dewa Gde Satrya Widya Dutha, S.E., M.M., putra lulusan SD (1994) dan SMP (1997) Sekolah Santo Yosef Tarakanita Surabaya yang kini menjadi dosen Fakultas Pariwisata di Universitas Ciputra Surabaya.
Dewa, sapaan akrabnya, berkesempatan membagikan kiat-kiat untuk menjadi sukses dalam acara Alumni Mengajar Selasa, 3 November 2020. Acara ini diselenggarakan via telekonferensi Zoom dengan dihadiri siswa/i kelas VI SD Santo Yosef Tarakanita Surabaya.
Dipandu oleh host teacher Bonifatius Rudi Ardiyanto, S.Pd., acara ini berlangsung mulai pukul 08.00-09.30 WIB. Sekitar 85 peserta hadir mengikuti telekonferensi Zoom.
"Semoga anak-anak bisa mengikuti jejak Pak Dewa dan memiliki wawasan untuk menentukan berbagai pilihan sesuai kompetensi anak-anak," demikian harapan Yohanes Joko Winarto (Kepala SD Santo Yosef Tarakanita Surabaya) dalam sambutan pengantarnya.
Dewa memulai sharingnya dengan bercerita tentang latar belakang keluarganya. Dosen yang kini menjabat Ketua Prodi Pariwisata dan Perhotelan Universitas Ciputra Surabaya ini adalah asli Bali. Orang tua Dewa memulai kehidupan di Surabaya sejak 1965.
Dewa adalah putra bungsu dari empat bersaudara. Beliau begitu bangga ketika menceritakan bahwa ia dan semua saudaranya adalah lulusan SD dan SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya.
Dewa berpesan kepada anak-anak, "Punyai mimpi, tuliskan mimpimu, lalu sharing-kan dan doakan bersama orang tua dan guru-gurumu."
Pada kesempatan ini Dewa menceritakan secara sekilas seorang tokoh di balik kebesaran nama "Ciputra". Ciputra adalah seorang bapak yang sukses membangun lahan yasan atau realestat. Dewa membagikan pesan Ciputra, "Mengubah sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga."
Pesan itu membuat semua orang di Universitas Ciputra mengikuti pola pikir: Bagaimana dalam hidup ini saya memberi sumbangan, saya membantu orang lain, menciptakan sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga.
Banyak kiat-kiat sukses lainnya yang dibagikan oleh Dewa, antara lain: definisi sukses, cara untuk sukses, sukses yang dibangun sejak duduk di bangku sekolah, hingga pengalaman-pengalaman sukses Dewa.
Dari pengalaman-pengalaman suksesnya, Dewa berpesan, "Sukses tidak harus kaya, tapi bermanfaat untuk banyak orang."
Dalam acara ini hadir pula Pak Simon, guru Dewa ketika bersekolah di SD Santo Yosef dahulu. "Kesuksesan adalah milik setiap orang," tegas Pak Simon.
Beberapa pertanyaan muncul sebagai tanda antusiasme anak-anak. Salah satu pertanyaan disampaikan oleh Nia, "Apakah sewaktu kecil Pak Dewa punya cita-cita menjadi dosen atau cita-cita yang lain?"
Ketika SD, Dewa bercita-cita menjadi seniman. Beliau terinspirasi dari Pak Simon yang kala itu sebagai pengajar Seni kelas IV, V, dan VI. Dewa menyemangati anak-anak, "Apapun cita-cita kita, asalkan bisa memberi manfaat bagi orang lain itu baik. Usahakan untuk diraih. Seiring berjalannya waktu, anak-anak akan mendapatkan jalan."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H