Siswa/i dari ketiga SD Tarakanita Surabaya yang hadir aktif bertanya, salah satunya Febby dari SD Santo Yosef. Febby menanyakan, "Jika ada teman yang mengejek teman lain, tetapi teman yang diejek itu tidak marah dan malah tertawa. Apakah itu termasuk bullying?"
Kak Wira menjelaskan bahwa kita tidak tahu barangkali dia tertawa atau tidak terlihat tersinggung namun di dalam hati dia kepikiran, minder, down. Ciri-ciri orang yang mengalami bullying tidak langsung terlihat. Ada tahapan tekanan yang tidak langsung terlihat. Misal ia tidak langsung murung. Ada yang mulanya tertawa, namun nanti menjadi murung.
Kak Wira juga menganjurkan untuk mengingatkan teman yang mengejek dan mengingatkan teman yang diejek juga. Bila diejek harus berani menyampaikan bahwa itu tidak baik.
Di akhir kegiatan, panitia mempertemukan Kak Wira dengan tiga guru yang dahulu pernah mengajar Kak Wira di SD Santo Carolus dan SMP Santo Carolus. Ketiga guru itu yakni RRC. Retno Dewi Tri H, Ambrosius Setya P., dan Christina Sudarmi.
"Selamat atas kesuksesan. Ini suatu kebanggaan Tarakanita, khususnya SD Santo Carolus Tarakanita Surabaya. Dasar-dasar dari pendidikan Tarakanita terbawa sampai sekarang. Ini karakter Tarakanita yang harus kita syukuri. Luar biasa Pak Prawira," pesan Pak Yus, sapaan akrab Ambrosius Setya P.
"Kita sudah dibentuk dengan disiplin yang baik, dibentuk dengan karakter yang luar biasa. Kita bukan orang yang lemah, bukan orang yang tidak percaya diri. Kita bukan orang yang tidak pintar. Saya yakin adik-adik semua bisa jadi orang yang sukses," pesan Kak Wira sebagai closing statement kegiatan hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H