Surabaya - Ikan Hiu bisa senyum? Ah... mana mungkin? Adik-adik KB-TK Santo Carolus Tarakanita tampaknya juga belum percaya kalau ikan Hiu bisa tersenyum. Maka dari itu adik-adik kelihatan semangat sekali menantikan dongeng dari Bunda Wita dan Kak Nitnit.
Bunda Wita berasal dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPERPUSIP) Provinsi Jawa Timur, sementara Kak Nitnit adalah pendongeng nasional. KB-TK Santo Carolus Tarakanita Surabaya bekerja sama dengan DISPERPUSIP menggelar acara bertajuk LIVE DOLEN (Dongeng Online) dengan judul cerita "Hiu Murah Senyum".
Acara yang berlangsung pada Jumat, 23 Oktober 2020 pukul 09.00 -- 10.00 WIB ini dipandu oleh Lusia Dyan Ramayani (Guru KB-TK Santo Carolus Tarakanita Surabaya). Ada sekitar 50 peserta yang hadir melalui telekonferensi Zoom. Selain itu, acara ini juga disiarkan secara live streaming di kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya.
Langsung kita simak yuk dongengnya!
Seekor Hiu Murah Senyum
Suatu kali hiu murah senyum melihat banyak ikan-ikan kecil. Hiu murah senyum ingin berenang kencang menuju ikan-ikan kecil itu. Kak Nitnit pun mengajak anak-anak membuat gerakan untuk membantu Hiu Murah Senyum berenang dengan cepat.
Lalu Hiu Murah Senyum itu berhenti karena melihat Ikan Bidadari. Hiu Murah Senyum pun mendekati Ikan Bidadari itu dan berkata, "Hai, Ikan Bidadari! Maukah kau bermain denganku?"
Ikan Bidadari terkejut dan wushh... Ikan Bidadari berenang meninggalkan Hiu Murah Senyum. Ikan Bidadari tidak mau bermain bersama Hiu Murah Senyum.
Tapi Hiu Murah Senyum tetap semangat mencari teman yang lain untuk diajak bermain. Lalu Hiu Murah Senyum melihat di kejauhan ada Ikan Buntal sedang asyik bermain gelembung.
Hiu Murah Senyum pun perlahan-lahan mendekati Ikan Buntal yang sedang asyik bermain tiup gelembung dan berkata, "Hai, Ikan Buntal! Maukah kau bermain denganku?"
Ikan Buntal pun terkejut dan kalau terkejut tubuh Ikan Buntal akan tiba-tiba membesar, membesar, membesar, dan.. syuttt... badannya langsung mengempis. Ikan Buntal pun berenang 'tak tentu arah hingga menabrak hidung Hiu Murah Senyum. Hidung Hiu Murah Senyum pun menjadi merah.
Hiu Murah Senyum tidak jadi bermain dengan Ikan Buntal. Ikan Buntal pergi meninggalkan Hiu. Tapi Hiu tetap semangat mencari teman yang lain.
Dari kejauhan tampak ada Bintang Laut yang sedang asyik menari.
"Haaa, Hiu Murah Senyum mau bermain dengan Bintang Laut nih..! Asyiiikk.., bermain guling-guling bersama! Hai, Bintang Laut! Maukah kau bermain denganku?", seru Hiu Murah Senyum.
Bintang Laut yang sedang asyik bermain guling-guling jadi terkejut. Bintang Laut langsung pergi, menari dengan sangat cepat, dan meninggalkan Hiu Murah Senyum. Bintang Laut tidak mau bermain dengan Hiu Murah Senyum.
Begitu pula dengan Ubur-ubur, Gurita, dan Lele Laut. Mereka semua tidak mau bermain dengan Hiu Murah Senyum. Hiu Murah Senyum menjadi sedih. Hiu Murah Senyum jadi berpikir kalau teman-teman takut dengan giginya yang besar. Karena itu, Hiu Murah Senyum memilih untuk tidak lagi tersenyum. Hiu Murah Senyum jadi cemberut.
Lalu dari kejauhan Hiu melihat semua teman-temannya asyik bermain bersama, membuat lingkaran dan bernyanyi bersama. Sementara mereka semua tidak melihat ada sesuatu yang mendekati mereka.
Semakin dekat, semakin dekat, dan ada jaring Sang Nelayan menangkap semua teman-teman Hiu.
"O,o,ohh... mereka terperangkap jaring Sang Nelayan. Apa yang harus kulakukan ya?", kata Hiu. Hiu pun langsung berenang mendekati jaring Sang Nelayan tersebut. Hiu mengelilingi jaring Sang Nelayan sambil berpikir apa yang bisa dilakukannya.
Lalu Hiu punya ide. Hiu berenang ke permukaan lautan dan mengagetkan Sang Nelayan. Sang Nelayan pun ketakutan dan terkejut. Lalu Sang Nelayan mendayung dengan sangat cepat pergi meninggalkan Hiu.
Teman-teman Hiu pun meminta maaf karena sebelumnya tidak mau bermain dengan Hiu. Tapi sekarang mereka mau bermain bersama Hiu.
Dan Hiu Murah Senyum pun kembali tersenyum. Mulai saat itu Hiu dan teman-temannya bermain bersama, karena bermain bersama itu menyenangkan.
"Tetap semangat dan tetap belajar supaya jadi yang hebat, pintar, dan kuat!", demikian pesan Bunda Wita kepada anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H