Mohon tunggu...
Christian
Christian Mohon Tunggu... Administrasi - Content Writer

Open Minded Person

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Inovasi Pembelajaran Menarik di Masa PJJ Terintegrasi Rumah Belajar

22 Oktober 2020   14:02 Diperbarui: 22 Oktober 2020   14:26 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diaz Hasan Hutomo (Duta Rumah Belajar DKI Jakarta 2019) dalam telekonferensi Zoom

Jakarta - “Belajar di mana saja, kapan saja, dengan siapa saja. Merdeka belajarnya, rumah belajar portalnya, maju Indonesia.”

Itu adalah slogan Rumah Belajar milik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Republik Indonesia yang dikembangkan oleh Pusdatin (Pusat Data dan Teknologi Informasi) yang dulunya bernama Pustekkom (Pusat Teknologi dan Komunikasi).

“Rumah Belajar adalah portal pembelajaran yang menyediakan bahan belajar serta fasilitas komunikasi yang mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai inovasi pembelajaran di era industri 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh siswa dan guru PAUD hingga SMA/SMK sederajat. Seluruh konten di dalamnya dapat dimanfaatkan secara gratis,” demikian penjelasan Filemon Sagala tentang Rumah Belajar.

Filemon Sagala adalah guru SD Tarakanita 5 Jakarta dan Sahabat Rumah Belajar (SRB) Provinsi DKI Jakarta. File, sapaan akrabnya, berbagi ilmu dalam pertemuan online via telekonferensi Zoom dengan guru-guru KB-TK, SD, SMP, SMA/SMK Tarakanita Se-Indonesia.

Adapun sekolah-sekolah Tarakanita tersebar di kota Jakarta, Bengkulu, Lahat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Surabaya, Tangerang. Selain Zoom, acara ini juga disiarkan di kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya.

Acara ini berlangsung pada Rabu, 21 Oktober 2020 pukul 13.00 – 15.00 WIB dengan dimoderatori oleh Nicholash (Guru SMP Tarakanita 3 Jakarta).

File sebagai SRB tidak hadir sendiri, melainkan bersama Diaz Hasan Hutomo. Diaz merupakan Duta Rumah Belajar tahun 2019. Sebenarnya ada tiga Duta Rumah Belajar yang seharusnya hadir sebagai bintang tamu, namun dua lainnya sedang berhalangan hadir.

Diaz Hasan Hutomo (Duta Rumah Belajar DKI Jakarta 2019) dalam telekonferensi Zoom
Diaz Hasan Hutomo (Duta Rumah Belajar DKI Jakarta 2019) dalam telekonferensi Zoom

Mengenal Lebih Dalam tentang Rumah Belajar

Diaz mengenalkan, Rumah Belajar dapat diintegrasikan dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar lebih menyenangkan dan berkualitas. Rumah Belajar dapat diakses melalui dua cara, yaitu website dan aplikasi. Website dapat diakses di http://belajar.kemdikbud.go.id. Sementara aplikasi Rumah Belajar dapat diunduh di Playstore atau Appstore.

Diaz juga menjelaskan bahwa File merupakan SRB yang kini berada pada tahap/level 4 Pembelajaran Berbasis TIK (PembaTIK). Adanya 4 tahapan ini telah disesuaikan dengan kerangka kerja guru TIK oleh UNESCO.

4 tahapan itu yakni:

  • Literasi bahan-bahan modul pembelajaran TIK
  • Implementasi meliputi pembelajaran modul dan vlog penerapan PJJ menggunakan Rumah Belajar di era pandemi.
  • Kreasi: mampu berkreasi untuk menciptakan bahan ajar berupa video pembelajaran atau animasi pembelajaran. Ada tutor dan modul untuk membuat satu media pembelajaran video atau animasi.
  • Berbagi apa yang didapat dari level 1 hingga level 3 dan apa saja yang pernah didapatkan dari Rumah Belajar. Berbagi ini bisa seluas-luasnya kepada seluruh guru di Indonesia.

Diaz menuturkan, PembaTIK level 1 tahun 2020 diapresiasi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim karena terjadi lonjakan lebih dari 70.000 guru yang mengikuti. Dari 70.000 itu, File termasuk dalam 30 terbaik seDKI Jakarta yang mencapai level 4.

Dari Sahabat Rumah Belajar yang sampai pada level 4, akan dipilih satu menjadi Duta Rumah Belajar. Diaz menekankan Duta ini sebagai bonus, maka jangan dijadikan target agar dapat berbagi dengan ikhlas. Diaz memberi semangat pada File dan guru-guru lainnya untuk berbagi apapun yang didapat.

“Tanamkan dalam diri kita siap menang dan siap kalah. Ketika kita menang kita harus bisa merangkul semuanya untuk bekerja sama dengan kita. Ketika kita kalah kita harus mendukung siapapun yang menang dan apapun programnya.”

Diaz Hasan Hutomo

Fitur Rumah Belajar dan Inovasi Pembelajaran di Kelas

Pada kesempatan pertemuan virtual ini, File meminta dukungan sebagai SRB 2020 DKI JAKARTA 2020 untuk selalu berbagi kepada para guru dan peserta didik di seluruh Indonesia. Guru yang berprestasi membawa anak didiknya menang kompetisi STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematics) di Tiongkok ini mempunyai harapan melanjutkan misi yang lebih baik untuk tujuan pendidikan diselenggarakan secara merata dari Sabang sampai Merauke.

Sebagai guru SD Tarakanita 5, File pernah menjadi Juara I Lomba Karya Ilmiah Tingkat Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Yayasan Tarakanita Nasional.

Di tingkat internasional, File telah membawa anak didiknya menang kontes STEAM di Shanghai, Tiongkok, tahun 2017 sebagai the best performance of overseas dengan gelar prinsip kinerja terbaik dunia.

Di tahun 2018, File dan anak didiknya mewakili Indonesia dalam kompetisi GreenMech dan R4M, dan memperoleh penghargaan Honorable Mention di Taichung, Tiongkok.

Tahun 2019, SD Tarakanita 5 kembali memperoleh penghargaan di bidang STEAM di Taichung, Tiongkok, dengan gelar prinsip Sains terbaik di dunia.

Sebagai inti materi, File menjelaskan fitur-fitur dalam Rumah Belajar. Fitur Utama meliputi:

  • Kelas Maya (seperti Google Classroom): untuk saling berinteraksi melalui penugasan atau menyapa peserta didik, memberi motivasi atau bahkan mengevaluasi peserta didik.
  • Sumber Belajar: bahan ajar dari TK sampai SMA, konten web, video, audio, dan lain-lain.
  • Bank Soal: digunakan untuk evaluasi peserta didik, guru bisa mengunggah soal dan video pembelajaran juga, karena bebas diakses masyarakat.
  • Laboratorium Maya: untuk praktik secara virtual

Fitur Pendukung Rumah Belajar antara lain: peta budaya, buku sekolah elektronik, wahana jelajah angkasa, karya bahasa dan sastra, pengembangan keprofesian berkelanjutan, edugame, blog pena.

Guru maupun peserta didik bisa mendaftar dalam website atau aplikasi Rumah Belajar. Data harus diisi dengan sebenar-benarnya karena terintegrasi dengan dapodik kementerian. Jadi bila ada masalah-masalah seperti lupa password, akun tetap bisa dikembalikan.

File lalu membagikan pengalamannya membuat inovasi pembelajaran di kelas dengan Edugame untuk meningkatkan daya ingat siswa. Model Berbasis Game adalah pembelajaran yang menggunakan permainan atau game digital untuk tujuan pembelajaran. Model ini diterapkan oleh pendidik ketika ingin membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir. Model game ini membantu peserta didik untuk berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif.

Materi-materi yang disajikan di Rumah Belajar sudah pasti valid karena sudah terverifikasi.

Forum “Komunitas Rumah Belajar Kemdikbud”

Banyak pertanyaan diajukan oleh guru-guru melalui ruang chat. Salah satu pertanyaan yang menarik adalah, “Apakah ada forum yang dapat digunakan untuk tanya jawab atau forum berbagi ilmu? Kalau ada, apakah itu berlaku untuk umum atau yang sudah punya akun saja?”

File menjelaskan, di setiap provinsi ada Duta Rumah Belajar dan Sahabat Rumah Belajar. Duta Rumah Belajar atau Sahabat Rumah Belajar adalah salah satu pusat untuk bertanya mengenai Rumah Belajar, karena mereka sebagai perpanjangan tangan dari Pusdatin Kemdikbud.

Selain itu ada Facebook “Komunitas Rumah Belajar Kemdikbud”. Di situ siapa saja bisa berbagi ilmu, meminta masukan, tanya jawab, hingga mengikuti pelatihan atau kegiatan-kegiatan di komunitas tersebut.

Pertemuan ditutup dengan closing statement dari Diaz, “Pendidikan tidak sekedar ke sekolah atau ke kampus dan mendapatkan ijasah, tetapi soal memperluas wawasan kita, bagaimana kita menyerap ilmu dalam kehidupan. Covid ini memberikan kita pengalaman yang sangat luar biasa sekali bagi guru, siswa, dan orang tua. Pendidikan akan efektif ketika dilakukan secara kolaboratif antara siswa, guru, dan orang tua siswa.”

“Mereka yang ingin berhenti belajar dan menuntut ilmu akan menjadi pemilik masa lalu. Tetapi mereka yang giat belajar akan menjadi pemilik masa depan.”

Dok. pribadi, hasil screenshot
Dok. pribadi, hasil screenshot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun