Surabaya – Seorang alumni SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya mengamalkan nilai kedisiplinan dengan menjadi tentara di Amerika. Alumni tersebut ialah Charles Sid, lulusan SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya pada tahun 2004.
Charles pun berkesempatan membagi semangatnya untuk siswa/i SMP Santo Yosef kelas 7, 8, dan 9 dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) bertajuk Alumni Mengajar. Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 16 Oktober 2020 pukul 09.00 WIB.
Siswa/i mengikuti pembelajaran melalui telekonferensi Zoom. Sedangkan orang tua atau siapa saja bisa mengikuti siaran live di kanal Youtube Humas Tarakanita Surabaya. Sebanyak 250 peserta hadir sebagai partisipan Zoom ditambah masih banyak lagi yang mengikuti live streaming Youtube.
Di awal sesi, Drs. Wenceslaus Aryanto (guru SMP Santo Yosef Tarakanita Surabaya) sebagai moderator menampilkan riwayat hidup Charles Sid. Banyak pengalaman Charles, antara lain: menjadi tentara Amerika (2010 – sekarang), petugas pengiriman dan penerimaan Z Power Electric di Central America (2009 – sekarang, paruh waktu), manajer (pengusaha) Hop In! Indoor Playground & Café di Central America (2017 – 2019), dan anggota kru Mc. Donald’s (2009 – 2011).
Charles pada kesempatan ini mensharingkan bahwa pengalaman belajar di SMP Santo Yosef sangat berkesan. Ada nilai-nilai yang diterapkan sampai sekarang, seperti kedisiplinan, nilai kekeluargaan dengan teman dan guru-guru.
Lulusan Universitas Crafton Hills – Yucaipa, Central America ini ketika SMP juga aktif di OSIS, kegiatan band sebagai gitaris, dan terlibat di tim basket sekolah.
Menurut Charles, dasar-dasar untuk memiliki daya juang ialah iman, hubungan baik dengan keluarga dan teman yang positif, dan kerja keras.
- Faith (iman): percaya Tuhan punya rencana besar untuk hidup saya.
- Surrounded with family and positive friends: memiliki keluarga dan teman-teman positif yang selalu mendukung kita.
- Kerja keras (Hard work): Saya tidak pintar, tetapi saya pekerja keras dan memiliki semangat. Saya harus lebih baik di hari ini dari pada hari sebelumnya.
Banyak lagi yang dibagikan oleh Charles, seperti identitas diri, kedisiplinan, hingga cara-cara mengatasi masalah.
Antusiasme siswa/i terlihat dari banyaknya pertanyaan. Salah satunya pertanyaan dari Rara, “Kapan Kak Charles mengalami titik terendah dan menjadi bangkit berdaya juang kembali untuk mencapai cita-cita?”
Charles pernah mengalami latihan militer dan ekonomi lemah. Ia berdoa kepada Tuhan dan menyadari itu sebagai ujian dari Tuhan. Ketika teringat siapa dirinya 5 tahun sebelumnya, Charles menyadari bahwa ia seorang prajurit yang memiliki daya juang. Dari situ ia mendapatkan semangatnya lagi.
Di akhir acara, Veronica Widjajanti turut mengundang Charles untuk bergabung dalam pembelajaran Bahasa Inggris agar murid-murid termotivasi untuk lebih lancar berbahasa Inggris.
Pembelajaran ditutup oleh Albert Febrianto dengan menyampaikan resume PJJ hari ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H