Mohon tunggu...
Christian IndraWijaya
Christian IndraWijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - C

C

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat dari Banyak Sisi

4 Agustus 2021   11:52 Diperbarui: 4 Agustus 2021   12:50 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara mengenai Covid-19, seperti yang kita tahu bahwa virus ini cukup mengganggu, tidak hanya mengganggu dari sisi Kesehatan yang mana biasanya menjangkit setiap orang dan penularanya cukup tinggi. 

Namun juga mulai mengganggu banyak aspek, seperti aspek sosial yang mana kita harus menjaga jarak, dan komunikasi secara real menjadi kurang, namun juga mengganggu sisi ekonomi yang mana dikarenakan perlunya prokes, dan sekarang sedang terjadi PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), mulai membuat banyak tulang punggung keluarga seperti pedagang, menurun pendapatannya.

Sebenarnya, jika kita lihat dari sisi masyarakat, pandemi ini juga cukup mengganggu karena mereka dihadapkan pada banyak kesulitan, apalagi dengan adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan PPKM yang mana cukup menyulitkan bagi beberapa orang. 

Apalagi yang melakukan usaha makanan, karena begitu dibatasi untuk orang yang makan dikarenakan tidak boleh makan ditempat, tidak hanya itu melainkan adanya juga aturan dimana usaha hanya boleh dilakukan di jam jam tertentu. 

Mereka menjadi bingung karena mungkin disatu sisi mereka tahu, mereka tidak mungkin pulang dengan tangan kosong, karena dirumah ada keluarga yang menanti mereka dengan harapan Ayah/Ibu/Kakak atau siapapun itu yang bekerja dapat pulang dengan membawa uang dimana mereka dapat gunakan uang itu untuk menyambung hidup dikeesokan harinya, namun mereka juga bingung dikarenakan adanya kebijakan pemerintah. 

Mereka terbagi menjadi 2 pemikiran yaitu antara taati pemerintahan atau memperjuangkan ekonomi, karena bagi beberapa orang apalagi yang sudah cukup umur juga cukup kesulitan jika harus menggunakan online dikarenakan mereka cukup bingung untuk mengaplikasikanya.Sehingga bisa dibilang covid ini sungguh merugikan dari sisi masyarakat.

Sekarang, kita coba lihat dari sisi pemerintahan, pemerintahana bisa saya bilang sebenarnya cukup serba salah di sini, karena jika mereka membatasi adanya jumlah transaksi ekonomi, maka ekonomi cenderung akan turun, dan ada banyak kemungkinan masyarakat akan susah hidupnya karena yang jelas bahwa tidak semua orang hidup enak. 

Tidak hanya itu, pemerintah juga merasa akan serba salah jika tidak membatasi adanya jumlah transaksi/ menurunkan kegiatan ekonomi, bayangkan saja apa yang terjadi jika diperbolehkan ada keramaian, mungkin iya, ekonomi akan stabil, namun jika dibiarkan juga, mungkin Covid-19 ini tidak akan reda atau selesai. 

Bahkan mungkin saja bisa bertambah parah, dan jika Covid-19 ini bertambah parah karena semakin menyabar maka akan semakin sulit juga, karena seperti yang kita tahu, tenaga Kesehatan di Indonesia sudah sangat bekerja keras demi menyelamatkan tidak hanya ribuan namun juga jutaan nyawa yang ada di Indonesia. 

Maka dari itu pemerintah dihadapkan pada 2 pilihan yaitu antara Ekonomi Atau Kesehatan, walaupun menurut saya, manapun pilihan yang diambil akan berujung pada ujung yang sama. 

Misal pemerintah memilih untuk menyelamatkan ekonomi maka Kesehatan akan dikorbankan mengetahui tetap akan ada beberapa orang yang taat pada prokes maupun orang yang sedang tidak beruntung, dan yang akan berujung pada tenaga Kesehatan yang tidak mencukupi. 

Namun jika pemerintah memilih untuk menyelamatkan Kesehatan masyarakat luas maka mau tidak mau ekonomi Indonesia juga yang akan terkena dampaknya dimana masyarakat juga yang akan menderita, sehingga menjadikan suatu dilemma bagi pemerintah akan Langkah mana yang diambil. 

Untungnya, pemerintah sudah memiliki siasat untuk meringankan pandemi ini dimana sudah ada vaksin bagi kita semua, yang mungkin beberapa dari kita sudah terima, yang mungkin dengan harapan dapat menurunkan angka Covid-19.

Sekarang kita sudah melihat dari 2 sisi, jika boleh berkata, maka saya dapat menarik kesimpulan yaitu Covid-19 ini adalah konflik, tidak hanya sebagai konflik pribadi, namun juga konflik keluarga, kenapa saya bisa bilang ini juga konflik keluarga, bagaimana tidak? Covid-19 ini sudah memisahkan antara keluarga, mungkin jika salah seorang keluarga terkena covid atau apapun itu, ini juga merupakan konflik masyarakat luas bagi siapapun itu. 

Solusi yang benar menurut saya akan hal ini sudah bukan lagi siapa yang menularkan? Bukan lagi siapa yang kena atau apapun itu, melainkan untuk kita sebagai setiap manusia, setiap pribadi mulai untuk memanajemen Covid-19 ini, dengan cara apa? 

Ada baiknya jika kita taati protocol Kesehatan, jaga jarak, dan juga mari kita lakukan yang terbaik baik dipekerjaan maupun Pendidikan, atau apapun itu, dan mari kita berusaha saling membantu, dengan cara ap akita membantu? Dengan kita menaati protocol Kesehatan saja sudah secara tidak langsung kita membantu sesame kita dan mari kita berharap bahwa covid-19 ini akan segera mereda, karena dengan adanya pandemic ini, tidak hanya satu dua orang saja yang dirugikan melainkan semua orang. 

Karena dari semuanya itu, kita tahu bahwa kita sama sama punya satu tujuan yaitu untuk kembali seperti normal ataupun semula dimana kita bisa beraktivitas tanpa ancaman virus Covid-19 dan juga hidup seperti sedia kala. Walaupun seperti yang kita tahu covid-19 ini menjauhkan yang dekat, setidak -- tidaknya covid-19 ini menjauhkan yang dekat.

Daftar Pustaka 1

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun