Mohon tunggu...
Christian Oliver Chandra
Christian Oliver Chandra Mohon Tunggu... Lainnya - Murid

Bermain, Membaca, dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Generasi Z Disebut Juga sebagai Generasi Strawberry?

30 April 2024   20:09 Diperbarui: 30 April 2024   20:11 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z merupakan generasi yang terlahir di era digital dan memiliki tekanan sosial yang tinggi. Banyak dari generasi sebelumnya mengatakan bahwa generasi Z ini seperti generasi strawberry. Disebut generasi strawberry karena strawberry yang lemah dan mudah hancur menunjukan bahwa generasi Z memiliki jiwa yang lemah dan mental yang mudah hancur. Walaupun begitu generasi Z memiliki daya kreativitas yang tinggi dikarenakan akses internet yang memudahkan mereka untuk mencari informasi.

Banyak penyebab dan faktor mengapa generasi Z bisa menjadi "generasi strawberry". Penyebab utamanya adalah mereka mudah menyerah dan rapuh ketika dibenturkan pada masalah dan tekanan dari sosial dan lingkungan sekitarnya. Selain itu juga karena Generasi Z seringkali dihadapkan dengan tantangan mental dan emosi yang unik, seperti tekanan akademis, isu-isu sosial dan ketidakpastian akan masa depan mereka sehingga membuat mereka menjadi stress dan cemas.

Akibatnya karena generasi Z disebut sebagai generasi strawberry telah menjadi stereotipikal, sehingga Generasi Z merasa beban yang berat. Masyarakat juga akan memandang Generasi Z sebagai kumpulan orang-orang yang lemah dan mudah menyerah jika dihadapkan dengan tanggung jawab. Tetapi ini bisa juga menjadi motivasi bagi beberapa orang untuk membuktikan bahwa generasi mereka itu tidak lemah dan justru bisa menunjukkan bahwa generasi mereka itu lebih kreatif.

Ada beberapa solusi bagi orangtua yang ingin hal terbaik untuk anaknya yang termasuk generasi Z sehingga mereka lebih kuat dan percaya diri. Yang pertama sudah pasti dengan memberikan mereka percaya diri bahwa mereka bisa menjadi lebih dari itu. Kedua bisa dengan membangun mental anak, Mental yang kuat sudah pasti sangat penting supaya anak bisa menjalankan dan menghadapi tantangan hidup yang susah. Ketiga dengan memahami anak apa yang mereka pikirkan dan rasakan sehingga dengan ini orangtua bisa lebih tau bagaimana caranya untuk membantu anak mereka. Keempat dan yang terakhir adalah dengan membantu mengajarkan mereka bagaimana cara untuk mengambil keputusan dan berkomitmen terhadap pilihan mereka tersebut dan tidak ragu.

Sekian artikel dari saya harap bisa membantu kita semua dan lebih memahami generasi sekarang ini.

sumber: RRI.co.id & geotimes.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun