Mohon tunggu...
Boni Fatius Nugroho K
Boni Fatius Nugroho K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Atma Jaya Yogyakarta

Your Future Director

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prinsip-Prinsip Dasar Multimedia Interaktif

2 Maret 2022   10:36 Diperbarui: 2 Maret 2022   10:38 4110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika berbicara mengenai 'multimedia' tentunya akan terbesit dalam pikiran kita jika konten-konten yang diberikan akan mengandung lebih dari satu unsur, seperti teks saja. Namun akan ada lebih dari satu unsur di dalamnya, seperti adanya unsur gambar, video/animasi, suara yang nanti akan kita bahas pada bagian elemen-elemen yang terdapat pada 'multimedia'.

Apa itu Multimedia?

Jika Multimedia dijabarkan menjadi dua kata maka akan menjadi 'Multi' dan 'media'. Dari kata pertama yaitu 'multi' yang berarti banyak atau juga dapat dikatakan dengan ungkapan lebih dari satu. Kemudian ada 'media' yang dapat kita artikan sebagai elemen pendukung kita dalam menyalurkan konten-konten kita.

Maka dari itu 'multimedia' sendiri dapat diartikan sebagai konten yang disalurkan melalui banyak elemen atau unsur seperti teks, gambar, video/animasi, suara, audiovisual, dll. 

Elemen-Elemen Multimedia

Seperti pada penjelasan sebelumnya, bahwa multimedia memiliki beberapa elemen di dalamnya. Elemen-elemen tersebut antara lain:

1. Teks

Teks sendiri berisi kata-kata yang menjelaskan maksud dari konten atau tulisan yang kita buat. Hal ini dapat dikatakan yang paling dasar dalam elemen multimedia. Dalam hal ini, diksi / pemilihan kata sangat berpengaruh.

2. Grafis

Dalam hal ini yang dimaksud adalah gambar yang masih berstatus dua dimensi. Gambar ini ditujukan untuk memperjelas maksud dari tulisan kita.

3. Audio

Mungkin ada beberapa orang yang lebih nyaman ketika penyampaian konten dilakukan dengan menggunakan audio seperti podcast misalnya. Maka dari itu multmedia juga memiliki elemen audio di dalamnya guna memberikan kemudahan dan sebagai alternatif lain dalam hal penyampaian konten.

4. Animasi

Seperti pada elemen-elemen sebelumnya, animasi juga dibuat guna mempermudah penikmat konten untuk memahami konten yang mereka konsumsi. Disamping itu juga bergu

6109415ad52448ce86fbd284ea0c957d-0001-621a5c203179490bb16d1c85.jpg
6109415ad52448ce86fbd284ea0c957d-0001-621a5c203179490bb16d1c85.jpg
na agar para penikmat konten tidak bosan hanya dengan membaca teks saja namun juga melihat bentuk animasi guna memperjelas isi konten.

5. Video

Video merupakan gabungan antara elemen gambar dan suara. Dengan adanya elemen ini diharapkan dapat lebih mempermudah penjelasan isi konten kepada para penikmat konten. Karena video memiliki elemen gambar dan suara, atau dengan kata lain elemen ini adalah elemen yang lengkap dimana para penikmat konten dapat melihat gambar bergerak dan suara guna menjelaskan isi konten atau mendukung isi konten tersebut.

Keterkaitan Multimedia dengan Jurnalisme

Dengan adanya beberapa elemen yang dimiliki oleh 'multimedia' tentunya dapat juga berkaitan dengan bidang jurnalisme. Karena pada dasar nya jurnalisme memberikan konten-konten bagi para penikmat nya. Maka dari itu adanya keterkaitan antara multimedia dan jurnalisme memang terkesan baik. Karena bidang jurnalisme juga membutuhkan media sebagai penyalur kontenya kepada khalayak. Dengan adanya 'multimedia', jurnalisme juga dapat menambahkan lebih dari satu konten, seperti selain adanya teks dapat ditambahkan dengan adanya gambar, suara, atau mungkin juga kedua elemen tersebut digabungkan menjadi sebuah video guna menjelaskan isi dari teks yang telah ada.

Pada prinsipnya, multimedia hadir guna memberikan keuntungan bagi banyak bidang. Karena semakin kesini kita juga dituntut untuk semakin kreatif dalam memberikan konten pada khalayak.

Link Podcast: Prinsip & Elemen Multimedia

Refrensi: Dueze, M. (2004). "What Is Multimedia Journalism?". Journalism Studies, 5, no. 2 : 139--152.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun