Mohon tunggu...
Christi Parnamita
Christi Parnamita Mohon Tunggu... Konsultan - Sharing yuk perihal Trading Forex

a wanderer, a tip of stardust

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bercermin dari Jouska dan Tata Cara Menjadi Finansial Planner bagi Diri Sendiri

25 Juli 2020   16:38 Diperbarui: 29 Juli 2020   13:22 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Akhir akhir ini, jagad dunia twitter diramaikan oleh kasus dari Jouska. Biro financial planning yang sedang kondang di kalangan anak muda pada 5 tahun terakhir. Jouska diisukan merugikan client hingga puluhan juta rupiah per client. 

Hanya sebagian client yang mengalami kerugian, Hal ini dikarenakan pihak Jouska eksekusi saham LUCK yang digadang-gadang akan menjadi saham yang nilainya terus meningkat. 

Namun nasib tidak berpihak, Saham LUCK tersebut mengalami kejatuhan harga, bahkan dalam 6 bulan terakhir, harga dari saham LUCK ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa strategi jouska menebar standar lifestyle konglomerat untuk kalangan anak muda first jobber cukup berhasil menghadirkan rasa Minder. Mungkin bagi sebagian orang, bisa menjadi motivasi. Namun, tidak semua menanggapi dengan positif. Dengan adanya Fear-Marketing jouska ini, banyak yang merasakan Minder dengan pekerjaannya. Kita tidak pernah tahu isi pikiran seseorang.

Sebagai orang yang selalu berusaha positif. Menurut pandangan saya pribadi, Jouska meninggalkan beberapa pesan yang tidak dapat kita lupakan begitu saja. Salah satunya menciptakan awareness tentang masa depan, membuat saya lebih berhati-hati lagi dan tidak menuruti ego, gengsi dan lifestyle (yak karena tidak ada habisnya, hehe). 

Saat ini mungkin Jouska benar-benar akan kehilangan semua medianya, atau bahkan pilot-pilot dibalik Jouska juga sulit sekali mengembalikan kepercayaan untuk handle financial Planning lagi. 

Dengan nama dan media yang baru pun, akan sangat sulit. Ibaratnya sebuah piring, apabila sudah pecah, bila disatukan tetaplah akan terlihat bekasnya. Tapi pesan untuk terus menabung ini lekat sekali di kepala saya rasanya. Terimakasih Jouska

Hal ini menyadarkan kita kembali bahwa: the best Financial Advisor is ourselves. Dengan mengelola keuangan sendiri, anda harus memahami instrument insrumen investasi yang wajib anda kenali dengan baik sebelum anda terjun lebih lanjut lagi. Mengenali instrument investasi dapat anda lakukan mulai dari internet. 

Anda bisa explore berbagai situs yang memberikan ilmu gratis tentang investasi. Salah satunya Valasonline, anda bisa mendapat insight beru mengenai instrument investasi. Sebelum kamu memulai investasi, Hindari jaminan untung dalam jumlah besar di waktu yang singkat! 

Apabila anda ditawarkan untung yang berlipat dalam jumlah singkat, pertanyakan kembali backround dari instrument investasi tersebut apakah sudah cukup kredibel. Apabila tidak terpercaya, hindari sesegera mungkin. Jangan mudah tergiur keuntungan besar dengan cepat.

Satu lagi yang perlu saya tekankan, prioritaskan dana darurat sebelum anda memulai investasi. Apakah boleh investasi menggunakan Dana darurat? Jangan. Hal ini untuk menghindari terganggunya siklus keuangan anda apabila terjadi loss. Yang paling diperlukan adalah kesabaran dalam mengumpulkan dana darurat dan juga ketekunan untuk terus belajar menerima hal baru. Jangan pernah menyerah dan jangan takut memulai hal baru.

Kesalahan adalah hal yang wajar, sebagai manusia kita memang kadang silap. Tapi yang sangat jarang adalah keinginan untuk bangkit walaupun sudah jatuh berkali-kali, Mungkin Anda salah satunya? J

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun