Mohon tunggu...
Christera Haulilo
Christera Haulilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Walk by Faith

Gaming, Music, Film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Psikologi Motivasi bagi Kehidupan Mahasiswa

30 Oktober 2023   23:30 Diperbarui: 30 Oktober 2023   23:36 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

     Dalam menjalani kehidupan sehari-hari kita sebagai mahasiswa pasti pernah mengalami kejenuhan dengan rutinitas sehari hari yang monoton, hidup seperti tidak ada arah dan tidak ada tujuan. Hal tersebut dapat mempengaruhi psikologi kita dan Jika kalian mengalami hal hal seperti itu mungkin yang kalian butuhkan adalah motivasi. 

     Lalu apa hubunganya dengan keadaan psikologis seseorang? yaitu motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam psikologi,psikologi motivasi adalah bidang psikologi yang melakukan studi tentang motivasi. Motivasi adalah proses internal dalam diri manusia yang mengarahkan terciptanya perilaku yang bertujuan. 

     Motivasi dapat dilihat sebagai dorongan yang menggerakan terjadinya tindakan atau perilaku dalam berbagai bidang kehidupan manusia, seperti dalam belajar, bekerja, maupun berkompetisi olah raga. Terciptanya motivasi merupakan hasil dari proses interaksi kondisi internal dalam diri seseorang (kebutuhan-kebutuhan individu yang meminta untuk dipenuhi) dan tujuan eksternal yang menjadi sebab seseorang melaksanakan suatu tindakan. Dalam konteks ini, motivasi menjadi dasar yang kuat bagi segala daya upaya yang berjalan secara konsisten untuk mencapai suatu tujuan. Berdasar pengertian tentang motivasi maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman tentang motivasi dapat membantu masalah-masalah kemanusiaan, khususnya terkait metode untuk menggerakan seseorang melaksanakan suatu perilaku yang dapat mensejahterakan diri dan lingkungannya, seperti perilaku belajar siswa dalam lingkungan pendidikan untuk mencapai prestasi belajar yang optimum, perilaku bekerja karyawan dalam lingkungan kerja untuk mencapai prestasi kerja yang optimum, perilaku berkinerja atlit dalam sebuah kompetisi untuk mencapai prestasi olah raga yang optimum, dan perilaku beragama umat beragama dalam lingkungan komunitas beragama untuk mencapai tujuan-tujuan keagamaan.

     Terdapat berbagai teori tentang motivasi. Salah satu teori motivasi yang banyak dirujuk oleh para ahli psikologi motivasi dan perilaku organisasi adalah teori motivasi Abraham Maslow. Dalam perspektif teori humanistik, Abraham Maslow pada tahun 1970an mengajukan teori hirarki motivasi yang dihubungkan dengan hirarki kebutuhan-kebutuhan dasar yang menuntut untuk dipenuhi. Hirarki kebutuhan Maslow disusun menurut wujud sebuah piramida. Dalam teori hirarki kebutuhan Maslow, kebutuhan sebelumnya harus dipenuhi sebelum mencapai tingkat kebutuhan-kebutuhan di atasnya. Upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu mewujudkan proses internal yang disebut dengan motivasi (Strickland, 2001). Piramida hirarki kebutuhan dan motivasi adalah sebagai berikut: kebutuhan fisiologis (makan dan minum; biologis), keamanan (safety), mencintai dan dicintai, dihargai (pengakuan), kognitif (pengetahuan) dan estetis (keindahan), dan aktualisasi potensi diri secara maksimal (Slavin, 2006). Catatan: kebutuhan fisiologis adalah yang paling rendah, sedang kebutuhan aktualisasi diri adalah yang paling tinggi dalam diri manusia. Ini berarti apabila seorang pendidik atau guru mengembangkan prestasi siswa maka mereka perlu melakukan analisis terhadap kebutuhan-kebutuhan utama yang ada pada diri siswa tersebut.

     Jadi sesungguhnya motivasi sangatlah penting dan berpengaruh dalam kehidupan kita dalam menentukan arah dan tujuan kita kedepannya agar kita nanti tidak merasa salah arah dan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Serta peran psikologis yang kita dapatkan dalam psikologi motivasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun