Mohon tunggu...
Christabel Sf
Christabel Sf Mohon Tunggu... Pramugari - Pelajar

Hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ujian yang Tak Terduga

18 November 2024   21:32 Diperbarui: 18 November 2024   21:40 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hari itu, kelas 10D sedang bersiap menghadapi ujian Matematika yang akan dimulai dalam beberapa menit. Di sudut kelas, Dika dengan gelisah, matanya menatap lembaran soal ujian yang ada di depannya. Ia merasa cemas. Meskipun sudah belajar, rasanya masih banyak materi yang belum dikuasai dengan baik.

"Jangan panik, Dika. Kamu pasti bisa!" bisik sahabatnya, Dira, yang duduk di sampingnya. Dira selalu tenang dan percaya diri menghadapi ujian, sementara Dika sering merasa khawatir, meski persiapan sudah dilakukan.

Dika mengangguk, mencoba menenangkan dirinya sendiri. Namun, begitu ujian dimulai, ketegangan itu datang kembali. Soal pertama tentang persamaan kuadrat membuat Dika terdiam. Ia membaca ulang soal itu beberapa kali, tetapi tetap merasa bingung. Tangannya mulai gemetar berkeringat.

Di sebelahnya, Dira terlihat sedang mengerjakan soal dengan lancar. Dika melihat Dira sejenak, lalu kembali menatap soal ujian. Ia teringat nasihat ayahnya yang sering berkata, "Jangan terlalu khawatir dengan hasil, yang penting usahamu untuk mengerjakan."

Dika menarik napas dalam-dalam dan mulai menulis sedikit demi sedikit dengan hati-hati. Walaupun ia merasa ragu, ia berusaha fokus pada apa yang ia mengerti. Perlahan-lahan, ia mulai menjawab soal-soal lainnya, satu per satu.

Setelah beberapa menit kemudian, Dika merasa ada sedikit harapan. Soal yang awalnya sulit mulai bisa ia kerjakan, meski dengan cara yang sederhana. Dika menyadari bahwa, meskipun ia tidak tahu semua jawaban dengan pasti, ia sudah melakukan yang terbaik.

Akhirnya, waktu ujian habis, dan Dika menyerahkan lembar jawabannya kepada guru. Ketika keluar dari ruang ujian, Dira menepuk bahunya. “Gimana? Bisa nggak?” tanyanya sambil tersenyum.

Dika tersenyum lega. "Ya, bisa. Mungkin nggak sempurna, tapi aku sudah coba sebaik mungkin."

Dira tertawa. "Itu yang penting. Jangan terlalu memikirkan, Dika. Semua orang punya cara belajar masing-masing."

Dika mengangguk, merasa lebih baik. Ia belajar bahwa ujian bukan hanya tentang hasil, tapi juga tentang bagaimana cara kita untuk berusaha dan tidak mudah menyerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun