Mohon tunggu...
Christa Adhi Dharma
Christa Adhi Dharma Mohon Tunggu... Lainnya - fortis fortuna adiuvat

words player | digital media observer | women admirer | pluralist | casual cyclist | marketing communications enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Sepeda Lipat

26 Mei 2020   14:10 Diperbarui: 25 Juni 2020   08:50 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam beberapa waktu terakhir tren untuk bersepeda semakin naik. Tak lagi sekedar memainkan peran sebagai alat transportasi namun bersepeda telah menjadi bagian gaya hidup, hobi, dan gengsi. Di berbagai kota (termasuk Yogyakarta) komunitas sepeda berkembang pesat.

Di Yogyakarta pesepeda yang menggunakan sepeda lipat semakin mudah dijumpai. Kepraktisan dan kemudahan yang ditawarkan oleh sepeda lipat menjadi salah satu daya tarik tersendiri. 

Namun demikian, sebelum meminang sepeda lipat ada baiknya dulur-dulur semua mempertimbangkan minimal beberapa hal berikut ini,

  • Batasan Budget

Sama seperti berlari, bersepeda bukan olahraga mahal atau murah. Yang seringkali membuatnya terkesan mahal adalah gengsi dan ego diri sendiri. Kisaran harga sepeda lipat bisa sangat bervariasi mulai dari jutaan rupiah hingga puluhan juta rupiah. Dukungan media digital untuk mendapatkan suku cadang dan aksesoris melalui marketplace ataupun media sosial membuat hasrat untuk melakukan peningkatan (upgrade) semakin meronta-ronta.

  • Pilih Diameter Roda

Secara umum saat ini pilihan diameter roda sepeda lipat yang banyak beredar di pasaran adalah 16 inci, 16 inci +, 20 inci, atau 22 inci. Jika dulur-dulur punya postur tubuh tidak terlalu tinggi dan suka bersepeda santai, sepeda lipat dengan diameter roda 16 inci atau 16 inci + bisa menjadi pilihan. Tapi jika dulur-dulur punya postur tubuh yang tinggi dan suka melaju kencang di jalanan, sepeda lipat dengan diameter roda 20 inci atau 22 inci akan menjadi pilihan yang lebih bijak.  

  • Sistem Transmisi

Sistem transmisi dalam sepeda merupakan komponen penggerak yang terdiri dari pedal, crank, chainring, front derailleur, rear derailleur,  dan lain sebagainya. Secara umum di pasaran tersedia pilihan Internal Gear dan Eksternal Gear. Keuntungan dari penggunaan internal gear adalah bentuknya yang ringkas karena gear tersebut berada di dalam hub roda belakang, sehingga sepeda terlihat rapi dan simple. Sayangnya, pilihan rasio gear yang ditawarkan lebih terbatas dan harganya relatif lebih mahal dibanding eksternal gear. Sedangkan eksternal gear memang memiliki pilihan rasio yang lebih banyak namun secara bentuk tidak seringkas internal gear. Untuk harga? Pilihannya banyak sekali Lur. Mulai yang murah meriah sampai yang super mahal juga tersedia.

Rangka sepeda atau frame adalah komponen utama yang akan menentukan karakteristik sebuah sepeda. Yang paling dasar perbedaan satu rangka dengan rangka yang lain ada di material yang digunakan untuk pembuatannya dimana hal tersebut akan berpengaruh pada berat sepeda, kekuatan rangka terhadap benturan, tingkat kekakuan (stiffness), hingga toleransi terhadap bahan-bahan yang bersifat korosif.

Secara umum rangka sepeda akan dibagi dengan klasifikasi sebagai berikut Hi-Ten Steel (Baja -- bahan paling murah), Chromoly, Aluminium (Alloy), Carbon, dan Titanium (sangat premium, langka, dan sangat mahal). Namun demikian, pilihan rangka sepeda kembali disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masing-masing.

  • Beli Jadi atau Rakit Sendiri

Bagi pemula yang benar-benar baru mau terjun ke dunia sepeda, pilihan untuk beli jadi (full bike) akan menjadi pilihan yang lebih aman karena sepeda bisa langsung dipakai tanpa ada kekhawatiran terjadi kesalahan pembelian dan pemasangan komponen sepeda. Selain itu jika dulur-dulur memiliki keterbatasan budget, pilihan untuk beli sepeda jadi bisa dijadikan pilihan karena harganya sudah fixed serta relatif lebih murah. Terlebih banyak produsen lokal yang saat ini sudah memproduksi sepeda lipat dengan banyak pilihan.

Berdasarkan pengalaman pribadi, merakit sepeda sangat rentan terhadap peningkatan budget yang harus dikeluarkan. Banyaknya pilihan komponen sepeda di marketplace, pengaruh teman, gengsi, dan hasrat untuk melakukan peningkatan (upgrade) memang harus direm kuat-kuat. Jika tidak, siap-siap saja untuk jajan terus.

Apapun sepeda yang dulur-dulur beli, baik beli jadi atau rakit sendiri yang jauh lebih penting adalah komitmen untuk tetap bersepeda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun