Entah
Mungkin serupa cerita angan
Ketika senja basah
oleh sisa hujan yang enggan
.
Teguk hangatkan linang dahaga
aroma ungkapkan berjuta kata
Membelai lelah yang kini telah
bersandar diri di tepian hari
.
Jujur kukatakan padamu
sobatku wahai misteri
Jiwaku senandung nyanyian kopi
Dalam temaram lampu jalan
bercermin ujung dedaunan
.
Sudut waktu adalah surga
yang bagiku usah berdebat di mana
Secangkir kopi senja ini
mendekap nyata dan mimpi-mimpi
.
.
C.H.R.I.S
8/1/18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!