.
Kini malam kembali datang
Setelah senja beranjak pulang
Kesekian ujung menjelang puntung
Pekat setia teman merenung
.
Pada yang lalu kupindai satu persatu
Luka dan tawa  berganti menyapa
Guru,….. kubaca lembar demi lembarmu
Telah kumengerti
Walau tak pernah kumengerti
Telah kusadari
Walau tak pernah kusadari
.
Detak memang telah pergi
Tapi  selalu datang kembali
Dengan senyum
Dengan tangis
Dengan rajuk
Dengan rayu
Dengan kecupan
Juga ciuman yang menghempas
Peluknya peluh yang beringas Â
Memagutku di sudut-sudut nafas
.
Baiklah,…sayangku
Kurasa,….Aku sudah lama tahu
Kau adalah kekasih yang pencemburu
.
.
C.S.
Demi waktu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H