Entah, sampai kapan, ia menanti dalam kebisuan. Mungkin sepanjang masa. Seperti pagi yang sama, di dermaga yang semakin menua. Sebatas saatnya tiba mentari terjaga dan sayup-sayup bayang gadis itu larut, pergi bersama kabut. Tinggalkan nyanyian ombak dan derak kayu-kayu dermaga. Dermaga tua yang selalu mengenang kisahnya.
***
Riau
9/9/15
C.S.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!