Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Kini Penjual Bunga

5 Maret 2013   09:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:17 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hm, bisa jadi benar katamu

Aku t’lah menjadi penjual bunga

Lapak berganti meski berarti

Sepi tak ramai pembeli

.

Tak nampak lagi dagangan lalu

Padahal itu sangatlah laku

Biarlah, kau bilang aku berubah

lemah

Hanyalah, ku timbang akan sebuah

Rasa lelah

.

Pedang yang pernah kujajakan

Menusuk torehkan darah

Bara yang dulu kuhamparkan

Membakar ladang amarah

.

Hm, sepertinya salah katamu

Menjual bunga barulah asa

Kuingin mampu jalani itu

Karena di sana

Menjaga percik beningnya

Menyegarkan tiap kelopak

Memelihara helai lembut

berjuta keindahan warna

.

Tak mengapa

Tamanku sunyi semerbak

Tanpa gemuruh riak-riak

Kunikmati kicau merdu

Ucapan paruh sang waktu

Aku kini penjual bunga

.

.

C.S.

Petiklah Cuma-Cuma

Jika ada yang kau suka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun