Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Jangan Makan Siang, Sebelum Mengerti!

2 November 2011   04:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:09 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang siang begini. Saat energi mulai basi. Sudah sebaiknya perut diisi. Untuk mengantar waktu jelang makan siang ini, nggak ada salahnya kita cuap-cuap tentang makanan (yang di Indonesia lho, kalo rekan-rekan ada yang di USA, Jerman, Hongkong atau belahan bumi lain, sekarang mungkin bukan waktunya makan siang).

Nama-nama makanan sebenarnya penuh "makna". Riwayat yang membuat penganan itu diberi nama. Karena ada riwayatnya. Eits..mutar muter nggak karuan..sorry Jek! Intinya begini, kalau kita menemui sebuah makanan, pasti kita bertanya (meski kadang di batin). Kenapa makanan ini namanya begini? apalagi yang namanya aneh.

Kalau di jawa hal ini agak mirip disebut "parikan" atau "jede'an". Mungkin secara Indonesia lebih mirip tebakan atau apa itu ya? Bisa juga singkatan. Resminya apa saya lupa, ahli bahasa indonesia mungkin yang tahu. Singkatan-singkatan yang ada artinya itu apa ya ilmu resminya. Akronim, akronim ya...

Kembali ke makanan, setiap nama makanan itu ada artinya, misalnya saja :

COMBRO  : Oncom di Jero

MISRO      : Amis (manis) di Jero

GETHUK  : Di Geget sambil manthuk-manthuk

DODOL      : Di odod lalu diodol-odol

PEYEK     : Di Penyet kreyek-kreyek

PISMOL   : Pisang Molen

BATAGOR : Bakso Tahu Goreng

Mungkin masih banyak lagi. Apalagi makanan-makanan khas daerah, seringkali namanya bisa ditebak dari model atau karakter khusus makanan itu, atau juga cara makannya.

Tapi ada satu cemilan khusus yang Saya masih penasaran untuk memenggal artinya. Yaitu penganan gurih yang di sebut "KERIPIK". Apa kira-kira dasar penamaannya ya...? Kalau dipadankan dengan istilah "KERIKIL" yang artinya "KERI" (geli) ing "SIKIL" (kaki), maka "KERIPIK"  boleh atau tidak jika disamakan?  Keripik, Keri ing titik-titik.., kurang pas sepertinya. Ada usul? Jangan Makan Siang, Sebelum menemukan artinya!

Keripik...keripik, yang mau..yang mau. Ayuk kita makan keripik. Kemlethik...kemlethuk...kemlethak...!

Happy Lunch All My Love..

Peace.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun