Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersimpuh Peluh

17 April 2012   10:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:30 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Bersimpuh Peluh*

.

[caption id="attachment_172255" align="aligncenter" width="400" caption="ilustrasi: jepretan pribadi"][/caption]

.

Pada hari yang berangkat separuh

Gelimang birahi bergelegak  meriuh

Gemerlap berhias tarian sang tubuh

Teguk dahaga yang tak hendak penuh

.

Pada hari yang berjalan separuh

Terserak cekat rongga mengaduh

Bilur luka memerih tak terbasuh

Gemeretak derak semakin rapuh

.

Pada hari yang tersisa separuh

Langkah berbias jejak melepuh

Tetesan berpeluh laju mengayuh

Tawarkan lelah pada tepian labuh

.

Pada hari yang berakhir seluruh

Tak tentu masa pencuri merengkuh

Terlena tandas dalam tarian lenguh

Atau purna saat pasrah bersimpuh

.

Putaran hari laju menggilas catatan perjalanan

Gemuruh debu lunglai terhempas angin kepastian

.

.

C.S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun