.
.
Begitu teduh telaga di matamu
Sapa lembut tanpa ragu buncahkan buih-buih iba
Juga senyum lembut memupus derita
Meredam segala hujan dari berjuta mendung
.
Sekian tapak dalam rerumputan tanah basah
Biaskan sisa jejak langkah bersama kita
Catatan gurat kelam yang kupersembahkan
.
Sembur murkaku tak jeda kisahkan tangismu
Tikam hinaku sekian depa padat menerpa
Oh, begitu nyata bilur-bilur kau terluka
Luka-luka pedih yang tersaput kasih berjuta
.
Dalam layuku kau belaikan angan
Celoteh marahku kau sambut peluh
Runtuhmu pilu tubuh
Berharap teduh berlabuh
.
Ketika detik-detik angkuhku menyentuh
Nanar ku pandang kau luruh bersimpuh
Lelahmu debarkan degub dosaku
Aku yang selalu terkunci lagu bisu
.
Oh, ratu kasihku yang meresap derita
Tetaplah di sini dalam senyum cinta itu
Ku mohon tetaplah mengerti bahasa ini
Kau sungguh tahu ku selalu tak mampu
Ucapkan rasa itu...
.
Demi dikau aku berjanji
Ku tak akan lagi menyakiti
Tak jua seujung pun jari
Yang kau sentuhkan di bibir ini....
.
Tak kan lagi....tak kan lagi....
.
Hold me now
It's hard for me to say I'm Sorry
I just want you know
Hold me now
I really want to tell you I'm sorry
I could never let you go
.
.
.
C.S.
feb/2012
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H