Setelah puas berjalan-jalan menikmati keindahan Candi Sambisari. Paknethole dan rombongannya pulang ke rumah Budhe Yanti. Benar saja, pagi itu minuman hangat telah tersedia. Khusus Paknethole, tersaji kopi kental kesukaannya. Maka pagi yang indah semakin lengkap rasanya.
Seperti biasa, Pakne lebih suka menyendiri saat menikmati kopi. Karena ia tak mau anak-anak atau orang lain menjadi terpapar asap rokok yang dihisapnya, sembari menyeruput minuman hangat kegemarannya. Dia lebih suka menyendiri di teras, tak lupa pencat-pencet hape butut kesayangannya. Tampak puas menikmati foto-foto candi yang belum lama di jepretnya. Sesekali juga, membaca dan komentari tulisan kawan-kawannya di Kompasiana.
Rumah yang tidak terlalu besar, sehingga dari teras suara obrolan orang di dalamnya tetap terdengar. Seperti saat pagi ini, tampaknya di dalam sedang penuh canda. Mereka sedang "nanggap" Mbak Ela, keponakan perempuan seumur anak TK ,yang gembul, manis, dan lucu. Budhe Yanti dan Makne (Mama) memang sering ada-ada saja idenya. Entah darimana awal mulanya, sampai mereka nanggap si Ela dengan wacana yang bikin geleng kepala.
Budhe : " Mbak Ela, kalo Papa sama Om Chris gantengan siapa?"
Ela: " Ya, gantengan Om Chris Lah".
.
Di teras, Pakne tersenyum, membatin : " Hm, anak kecil biasanya jujur..he..he"
.
Makne : " Hihihihi...yang bener? Kalo sama Pakde Thathit gantengan siapa?"
Ela : " Apa? Siapa Tante?"
Makne : " Pakde Thathit, itu lho yang di Purworejo, sama Om Chris gantengan siapa?"