Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku Ikut Dong!

5 Januari 2012   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:18 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1325758966341929172

[caption id="attachment_153533" align="aligncenter" width="450" caption="from google"][/caption] Ini kisah lama yang mungkin sudah basi. Sekedar mengisi senggang saja. Terserah mau ketawa, senyum sumpil, atau ngempret sambil bilang...basii...sudah kuno...cuma niru...dan lain-lainnya. Ini cerita keluarga Pak Shaun. Keluarga muda dengan anak laki-laki satu-satunya yang baru menginjak usia Taman Kanak-Kanak, Timi namanya. Seperti banyak keluarga muda lainnya, sampai saat ini mereka belum mempunyai kamar yang dikhususkan untuk anaknya. Jadi tiap malam selalu tidur bertiga. Kondisi seperti ini membuat mereka harus mencari saat yang tepat ketika ingin bercinta. Biasanya mereka menjalankan "kesibukannya" itu saat si Timi sudah tertidur. Cara meyakini kalau Timi sudah tidur adalah dengan pelan-pelan memanggilnya. " Timi,..sudah bobo' belum?" Kalau sudah tidak ada jawaban, maka bisa dipastikan Timi sudah terlelap, dan acara pun bisa dilangsungkan dengan pelan serta saksama. Suatu malam Pak Shaun dan istrinya, sedang ngebet-ngebetnya untuk bercinta.Namun sayangnya, sampai pukul sebelas, si Timi tampak belum tertidur juga. " Timi,..sudah bobo' belum?" " Belum Pa..Ma.." " Buruan bobo", sudah malam!". " Timi nggak ngantuk". Pak Shaun dan istrinya masih bersabar menahan hasratnya. Si Timi di elus, dibelai, dikipasi dan lain-lain dengan harapan anak ini segera pulas. Tapi ternyata, si Timi masih terjaga juga. Lama kelamaan mereka menjadi sedikit kesal. " Timi, cepet bobo' dong!" " Nggak ngantuk". " Heeeh,...besok kan sekolah. Nanti kesiangan loh bangunnya". " Nggak mau ah". " Ya, udah. Kalo nggak mau bobo' , besok kamu kita tinggal di rumah nenek saja". "Hwaaaaa!" Si Timi justru menangis lama, meski akhirnya dia tertidur. Rencana mereka untuk bercinta tetap gagal total.

***

Esok harinya, Timi tampak murung di sekolahnya. Bu Guru yang mengamatinya menjadi iba.

" Timi kenapa sedih?"

" Tadi malem dimarahin Papa sama Mama".

" Kenapa?"

" Mereka marah, karena tiap di suruh bobo', Timi masih melek juga. Kalau nanti malam masih begitu juga, Timi mau ditinggal di tempat nenek".

" Ya, udah. Nanti malam, kalo Timi disuruh bobo' ya nurut aja".

" Tapi, Timi kan belum ngantuk?"

" Ya,..pura-pura aja bobo. Pura-pura merem kalo dipanggil".

***

Singkat cerita, malamnya, Pak Shaun dan istrinya hendak menuntaskan hasrat yang sebelumnya gagal. Timi pun sudah punya "resep" dari Bu Gurunya agar malam ini tidak dimarahi.

" Timi, sudah bobo' belum?"

Timi diam, matanya merem.

"Aman", pikir mereka berdua.

Dan pasangan ini segera melaksanakan "prosesi"nya. Tentu saja dengan pelan-pelan dan saksama, kuatir anaknya terbangun. Setelah beberapa saat, kerja bhakti itu berlangsung lancar, hingga akhirnya:

" Ma,..Papa..mau keluar.."

" Mama..juga..Pa.."

" Keluar bareng aja..yukkk..".

"Yukk".

Tiba-tiba, ada tangis dan teriakan : " Hwaaa...Timi ikuuut.....!!!"

***

.

C.S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun