Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyajikan Sejarah Dengan Kelezatan Fiksi

11 November 2011   02:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu baru karya yang bersifat tulisan/novel. Bukankah masih banyak karya fiksi yang mampu menyajikan sejarah dalam media lain? Bagi yang berasal dari jawa tengah (maaf), mungkin ingat sajian kesenian "kethoprak". Kethoprak seringkali menyajikan kisah-kisah yang dilatarbelakangi sejarah. Bahkan sandiwara radio masa itu pun ampuh untuk mengenalkan sejarah. Bukankah masih terngiang karya Estijab dalam kisah Arya Kamandanu dan Meishin dalam kisah "TUTUR TINULAR". Bagaimana dengan karya film? tentu saja tidak ketinggalan. Banyak sineas yang telah berperan dalam hal ini. Bukan hanya sejarah Indonesia, sejarah negara lain pun bisa kita nikmati dalam sebuah sajian film. Lihat saja film heroiknya Mel Gibson dalam "BRAVEHEART", padat sejarah bukan?

Ilmu sejarah memang masih diperlukan kehadirannya dalam kurikulum pendidikan kita. Namun alangkah baiknya jika penyampaian dan metode pengajarannya lebih fleksible dan populer sehingga menjadi disukai siswa. Salah satunya dengan menyodorkan karya-karya fiksi. Menyajikan sejarah dengan dibumbui kelezatan kisah fiksi rasanya lebih mengena di hati.

.

C.S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun