Mohon tunggu...
C.H.R.I.S.  (Paknethole)
C.H.R.I.S. (Paknethole) Mohon Tunggu... Bapakne cah-cah -

Kiranglangkungipun Nyuwun Agunging Samudra Pangaksami.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja Kala

25 Oktober 2011   11:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:31 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lihatlah! buka jendelamu Surya sudah merunduk Suramnya mulai sepi Nyaris lenyap cahya yang kelilingi . Bersandarlah! rebahkan bahu lelahmu Teguklah bening yang tertangkup Dalam cawan cinta kasih Yang di saji tangan asih . Berbaringlah! pejamkan segala keluh kesah Bebanmu telah menggumpal basah Sia-sia kau terjang dengan amarah Karena dayamu sudah tengadah . Alun pun bergulung ke tepian. Elang pun melenggang ke sarang Lalu kenapa kau masih melanglang? Ingatlah, rembulan akan datang Sebentar lagi malam menjelang -------------------------------------------------------- (mirip) puisi di tengah rembang petang.. By: Chris Suryo [caption id="attachment_137804" align="aligncenter" width="500" caption="from google"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun