Kemudian Sang penghulu berkata kepada Jane, "Di hadapan Tuhan, bersediakah engkau menikahi Henry sebagai suamimu dan mendampinginya, baik dalam suka maupun duka, senang maupun susah, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, engkau akan tetap setia bersamanya?". Jane menjawab, "Aku bersedia". Sang penghulu berkata, "Kalian sudah menjadi suami istri di hadapan Tuhan, demikianlah sekarang kalian bukan lagi dua melainkan satu.".
Para hadirin pernikahan mulai bertepuk tangan sehingga ruangan itu penuh dengan suara kebahagiaan. Tiba-tiba Jane terjatuh, seluruh hadirin kaget. Henry panik dan segera melarikannya ke rumah sakit.
Dokter keluar (Henry langsung bergegas menghampirinya). Henry bertanya, "Dok, gimana keadaan istri saya?". Dokter menundukkan kepalanya dan berkata, "Engkau boleh melihatnya untuk terakhir kali, mungkin ada hal yang masih sanggup disampaikannya." Henry yang berurai airmata segera menghampiri Jane dikamarnya. Jane berkata dengan perlahan, "hari ini adalah hari paling bahagia dalam hidupku, karena Tuhan masih mengijinkanku melihat hari dimana aku akan menjadi milikmu dan engkau akan menjadi milikku selamanya.
Maafkan aku bila aku tidak bisa menemanimu lebih lama, aku ingin tetapi aku tidak punya kesempatan itu. Aku mencintaimu." Setelah mengucapkan kata-kata ini, Jane menutup matanya untuk selamanya. Henrypun semakin menangis dan teriakannya semakin keras. Orangtua Henry dan Jane datang dan menenangkannya.
Keesokan harinya, Henry melihat Jane untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya dikuburkan. Henry menciumnya dan mengalirkan air matanya di wajah Jane. Itulah saat terakhir Henry dapat bersama dengan Jane.
Kehilangan seseorang begitu terasa menyakitkan. Tetapi janganlah kita menyalahkan Tuhan ketika orang-orang yang sangat penting dalam kehidupan kita pergi meninggalkan kita untuk selamanya karena bagi Tuhan, itu yang terbaik dan Dia tidak pernah memberikan hal-hal yang buruk bagi kita.
Bersyukurlah saat ini apabila kita masih dapat menghabisi waktu yang ada pada kita bersama dengan orang-orang yang begitu berarti bagi kita dan meskipun suatu saat mereka akan pergi dari kehidupan kita untuk selamanya, biarlah kita bisa merelakannya dan tetap percaya bahwa kini mereka sudah ada bersama-sama dengan Tuhan dalam kebahagiaan.
Oleh sebab itu, jangan sia-siakan orang-orang yang masih ada dalam kehidupan kita, cintai dan kasihi mereka dengan sepenuh hati sebab akan lebih menyakitkan bila suatu hari mereka harus pergi dari kehidupan kita untuk selamanya tanpa memiliki kesempatan untuk menikmati kesempatan indah bersama-sama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H