HARI KETIGA
Henry membawa Jane pergi ke tepi danau di samping rumah Henry, disitu mereka melihat banyak ikan berlompatan seperti bermain atraksi, Henry berkata, "Saat itu aku sedang bertengkar denganmu, aku menyendiri ditempat ini, dan ikan-ikan itu tiba-tiba berlompatan menjadi hiburan untukku. Aku menyadari bahwa cinta itu tidak sempurna, hanya cinta Tuhanlah yang paling sempurna dalam kehidupan kita."
HARI KEEMPAT
Henry mengajak Jane untuk melihat tempat penikahan yang masih dalam persiapan, Henry berkata, "Tuhan tidak pernah mengecewakan dan mengabaikan mimpi kita, aku selalu menantikan waktu seperti ini selama kita bersama."
HARI KELIMA
Henry dan Jane sedang berada di rumah Jane. Jane memperlihatkan kenangan mereka lewat surat cinta yang pernah ditulis Henry, Henry berkata, "Setiap kali aku menulis surat ini, tanganku selalu bergetar dan takut salah tulis." Mereka tertawa bersama.
HARI KEENAM
Henry dan Jane dikunjungi oleh para sahabat lamanya untuk memberikan kata selamat atas pernikahan yang akan segera berlangsung. Henry dan Jane sangat bersukacita. Henry berkata, "Tidak ada yang lebih membuatku bahagia selain waktu ketika Tuhan mengumpulkan orang-orang yang berarti bagiku kembali untuk seperti ini."
HARI KETUJUH (HARI PERNIKAHAN)
Henry menantikan Jane di depan altar gereja, beberapa saat kemudian Jane dan ayahnyapun keluar menyongsong Henry yang sudah menunggu mereka. Akhirnya Henry dan Jane bersama-sama berdiri di depan altar, Henry berkata kepada Jane, "Hari ini takkan pernah kulupakan, hari ini ialah hari dimana aku telah menjadi orang yang paling berbahagia karenamu."
Sang penghulupun segera memulai pernikahannya. Sang penghulu berkata kepada Henry, "Di hadapan Tuhan, bersediakah engkau menikahi Jane sebagai istrimu dan menjaganya, baik dalam suka maupun duka, senang maupun susah, kaya maupun miskin, sehat maupun sakit, engkau akan tetap setia bersamanya?". Henry menjawab, "Aku bersedia".