Kopi yang kuteguk tadi memaksa mataku tetap menyala..
Jutaan pemikiran menyelip kemudian di heningnya malam.
Ingatan akan senyum dan tawa merampas indahnya bintang di atas sana.
Bibirku sedikit mengulas senyum,
ah.. nadir yang kurasa.
Kopi yang kuteguk tadi memaksa jantungku berdegup lebih cepat dari larinya si kancil.
Bukankah rindu adalah takdir semua orang? tanya batinku.Â
Akhirnya, tanganku meraih peralatanku.
Cat biru yang kuambil, mengalir mengikuti irama kuasku, mempertegas betapa dangkalnya perasaanku.
Hanya bisa kumengingatmu tanpa mampu kurengkuh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI