Perkampungan adat Bena, Bajawa-Flores NTT
Kalau kita bisa kunjungi beberapa perkampungan di Flores, akan temukan bahwa kebanyakan perkampungan terletak di bukit-bukit. Demikian juga, kalau kita ke Eropa, kebanyakan kota-kota-nya dibangun di perbukitan. Rumah-rumah yang dibangun disesuaikan dengan struktur tanah. Letak yang demikian memang menjadi tantangan tersendiri untuk tinggal, berada, jalan dan lain-lainnya.
Pasti ada alasan historis mengapa demikian. Mungkin juga alasan lainnya, misalnya soal keamanan dll. Tapi saya lebih tertarik pada pemandangan indah yang ditampilkan. Saya kagum dengan keahlian arsitetur orang Bajawa Flores. Mereka tidak kalah dengan kemegahan kota-kota Eropa. Yang menarik adalah bahwa mereka tahu bagaimana membangun satu tempat tinggal bersama. Kampung atau kota dibangun agar manusia-manusia-nya bisa tinggal dengan aman dan tentram, bebas dari gangguan.
- Kampung tua di sebuah pegunungan di Burgos, SpanyolÂ
Sambil menikmati keadaan perkampungan atau kota-kota ini saya petik banyak pelajaran berarti. Bahwa hidup manusia adalah proses mencapai kebaikan tertinggi. Untuk mencapai kebaikan itu, yakni Allah, manusia perlu berusaha mengatasi kesulitan; ia bertumbuh sambil menikmati aneka tantangan kehidupan. Artinya, saya tidak bermimpin satu hidup datar tanpa kesulitan. Mustahil hidup tanpa perhentian, hidup tanpa tanjakan, turunan dan tanpa tikungan.
Pelajaran lain dari letak kampung dan kota yang demikian adalah keindahan pemandangan dari ketinggian. Hidup yang bebas dari keterikatan, pengalaman masa lalu, dan harapan akan masa depan akan menikmati bahwa hidup ini indah. Karena menawarkan keindahan, maka perlu dijalani dengan sukacita, gembira dan penuh semangat.
Kita mengerti bahwa tanjakkan dan tikungan hidup bukan sebuah mala petaka, bukan tragedi, melainkan justru situasi dimana kita menemukan solusi dan jalan keluar yang hanya datang dari ketinggian, yakni dari Allah. Maka, nikmati betapa indahnya perkampungan di tanah Flores dan indahnya kota perbukitan Eropa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H