Mohon tunggu...
Chrisma Ilham
Chrisma Ilham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi Mendaki Gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Fisik, Perkembangan Intelektual Bahasa dan Emosi

8 Juli 2024   20:10 Diperbarui: 8 Juli 2024   20:24 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pertumbuhan fisik, perkembangan intelektual, bahasa, dan emosi merupakan aspek penting dalam perkembangan manusia. Perubahan  ukuran tubuh, kekuatan otot, dan koordinasi motorik yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan merupakan ciri-ciri pertumbuhan fisik. Perkembangan intelektual mengacu pada keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, dan belajar.

Proses ini dipengaruhi oleh interaksi sosial, rangsangan lingkungan, dan pendidikan. Perkembangan bahasa adalah penggunaan dan pemahaman bahasa untuk komunikasi. Ini dimulai pada masa kanak-kanak awal dan dipengaruhi oleh pembelajaran formal, interaksi dengan orang dewasa, dan paparan bahasa. Keterampilan bahasa yang baik sangat penting untuk keberhasilan akademis dan sosial. Kemampuan  memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi merupakan salah satu bidang perkembangan emosi.

Ini penting untuk hubungan interpersonal yang sehat dan kesejahteraan psikologis. Ikatan dengan orang tua, pengalaman sosial, dan lingkungan yang mendukung berperan dalam pengembangan emosi positif.

 Secara keseluruhan, perkembangan fisik, adaptif, dan seimbang, perkembangan fisik, intelektual, bahasa, dan emosional saling berinteraksi  membentuk individu yang seimbang dan mudah beradaptasi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan bagaimana intervensi dapat meningkatkan hasil pembangunan di berbagai bidang.

 Ciri-Ciri Perkembangan Anak Usia Dini Anak dilahirkan  dalam keadaan belum sempurna karena seluruh naluri, fungsi fisik dan mentalnya belum berkembang  sempurna. Oleh karena itu, anak manusia mempunyai peluang besar untuk tumbuh bebas. Kebebasan berkembang di sini berarti kemampuan untuk melindungi kehidupan dan beradaptasi dengan lingkungan.

 Faktanya, anak-anak mencapai tingkat perkembangan tertingginya saat dewasa. Hingga kemudian, ia mampu menguasai lingkungan alam  dan  bumi. Menurut kronologisnya, anak usia dini merupakan masa perkembangan antara usia 2 sampai 6 tahun. Meskipun perkembangan biologis mengalami kemajuan pesat pada periode ini, namun secara sosiologis  masih  terikat erat dengan lingkungan dan keluarga.

 Oleh karena itu, keluarga mempunyai peranan yang sangat  penting dalam mempersiapkan anak  beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas, khususnya lingkungan sekolah. Masa kanak-kanak sering disebut sebagai masa estetis, masa indrawi, atau masa pemberontakan. Disebut estetis karena perasaan keindahan muncul pada masa ini.

Masa ini disebut juga masa sensorik karena  indera anak berkembang pesat. Karena perkembangan pesat ini, anak-anak menikmati penemuan. Ini disebut periode resistensi. Pada masa ini, anak merasa menjadi pusat dari lingkungannya, sehingga mempunyai sikap egois. Hal ini terlihat dari anak yang suka menolak dan menolak apa yang datang dari orang disekitarnya.

 Perkembangan ini disebabkan oleh kesadaran anak bahwa dirinya mempunyai kemampuan dan kemauan yang  berbeda dengan  orang lain. Pada anak usia dini, anak banyak melakukan peniruan, banyak melakukan permainan dan melamun. Kebiasaan ini memberi anak keterampilan dan pengalaman. Ada yang mengatakan bahwa anak usia dini dimulai dengan tahap akhir masa  bayi.

 Masa usia dini berakhir ketika anak memasuki sekolah dasar.Ciri-ciri anak usia dini antara lain: a. Usia bermasalah atau  sulit. Usia mainan tersebut kira-kira usia prasekolah. Kelompok Penelitian Umur, Usia eksplorasi dan banyak bertanya. Era peniruan dan kreativitas saat ini meliputi tugas perkembangan sebagai berikut: Misalnya, anak belajar berbicara dengan belajar mengucapkan kata "ayah" dan "ibu" serta benda-benda sederhana yang ada disekitarnya.

b.Belajar membedakan gender.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun