Stadion Wembley, London, 11 Agustus 2012, ketika wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, seluruh pemain dan staf official Meksiko segera berlarian ke lapangan untuk merayakan kemenangan mereka.
Beberapa dari mereka bahkan menangis terharu seolah terkejut dengan kemenangan yang baru saja mereka raih.
Jika ingin bertanya apa pertandingan tersebut, itu adalah pertandingan babak final perebutan medali emas olimpiade cabang sepakbola yang baru saja dimenangkan oleh Meksiko.
8 tahun lalu, Tim sepakbola muda Meksiko mencetak sejarah dengan memenangkan medali emas Olimpiade cabang sepakbola untuk pertama kalinya dalam sejarah sepakbola mereka.
Yang lebih hebatnya lagi adalah mereka berhasil mengalahkan timnas Brazil yang saat itu dihuni oleh pemain-pemain calon bintang masa kini seperti Neymar, Oscar, Hulk, Marcelo, dan Thiago Silva dengan skor 2-1 dimana kedua gol Meksiko dicetak oleh Oribe Peralta.
Kemenangan bersejarah ini segera disambut meriah oleh seluruh rakyat Meksiko di seluruh penjuru negara bahkan mereka turun ke jalan sembari mengibarkan bendera Meksiko dengan kendaraan mereka.
Bagi Meksiko, keberhasilan meraih medali emas bukan hanya menjadi sejarah besar bagi mereka. Tetapi juga menjadi suatu “mukjizat” dan harapan di tengah keganasan dan berkecamuknya “Perang Narkoba” antara Kartel dengan gabungan tentara-kepolisian Federal Meksiko sejak 2006.
Semenjak Pemerintah Federal Meksiko mengumumkan “Perang Narkoba” pada tahun 2006, Meksiko segera dirudung awan mendung yang menandai awal terjadinya mimpi buruk di negara tersebut.
Selama itu pula seluruh rakyat Meksiko dirudung dalam ketakutan dan kegelisahan dengan suara tembakan, ledakan, dan sirine polisi yang selalu menghiasi setiap sudut jalanan di berbagai kota.
Bukan hanya itu, setiap hari juga banyak sekali orang yang terbunuh, diculik, dan disiksa entah itu dari masyarakat sipil hingga pihak kepolisian.
Di tengah ketakutan dan ancaman perang, maka sepakbola adalah satu-satunya cara untuk menghibur seluruh masyarakat Meksiko.
Bagi seluruh orang Meksiko, sepakbola adalah sebuah “budaya” dan “tradisi” yang diwariskan dan menjadi olahraga nomor 1 di negara tersebut.
Status negara yang mengalami kesenjangan sosial dan ancaman narkoba tidak menyurutkan anak-anak muda Meksiko untuk bermain sepakbola, mereka rela bermain sepakbola dimanapun entah itu di jalanan, gang sempit, permukiman kumuh, sawah, perkebunan hingga kolong bawah jembatan.
Dari semua tempat itulah, lahirlah bibit-bibit yang kelak akan menjadi deretan pesepakbola hebat Meksiko seperti Rafael Marquez, Javier Hernandez, Torrado, Cauthemoc Blanco, Oscar Perez hingga Claudio Suarez.
Mereka adalah hasil tempaan dari kehidupan keras yang tercipta di hampir semua sudut kota di Meksiko.
Tercatat mereka sudah 11 kali menjuarai turnamen Gold Cup atau Turnamen Sepakbola Benua Amerika Tengah dimana mereka bersaing dengan Amerika Serikat dan Kostarika.
Dalam turnamen Piala Dunia, Meksiko juga sudah 16 kali berhasil lolos ke turnamen paling akbar sedunia tersebut.
Meski prestasi terbaik mereka di Piala Dunia hanyalah dua kali lolos ke babak Perempat-Final pada tahun 1970 dan 1986, mereka seringkali menjadi kuda hitam di babak penyisihan grup dengan mengalahkan tim-tim besar seperti Prancis, Kroasia, dan terakhir Jerman pada tahun 2018 serta menampilkan permainan cepat nan kolektif yang diperagakan di atas lapangan.
Bahkan pada tahun 2017, Rafael Marquez yang juga merupakan kapten dan bek tengah terbaik Meksiko terlibat skandal berupa transaksi dengan pihak kartel narkoba yang bernama Sinaloa dan Jalisco New Generation yang merupakan “penguasa” praktek narkoba di Meksiko.
Bahkan pada tahun 2016, terjadi suatu penculikan terhadap 23 anggota keluarga dari 7 wasit sepakbola yang dilakukan oleh pihak kartel narkoba karena wasit tersebut dianggap “merusak” hasil pertandingan. Ini adalah noda hitam dibalik gemilang dan euforia sepakbola Meksiko.
Akan tetapi, semua yang terjadi di negara tersebut tetap tak membuat Meksiko untuk tetap setia dengan Sepakbola yang membesarkan nama negara tersebut. Tinggal generasi muda Meksiko yang menentukan jalan mana yang ingin mereka raih.
Karena Sepakbola bisa menjadi jalan untuk menghentikan perang narkoba yang sudah terjadi selama puluhan tahun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H